UJIAN NASIONAL
Indeks Integritas Tentukan Nasib Sekolah
Ikon konten premium Cetak | 7 April 2015 Ikon jumlah hit 107 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Nasib sekolah akan bergantung pada hasil indeks integritas yang dilihat antara lain dari pelaksanaan dan hasil nilai ujian nasional. Jika sekolah jujur, indeks integritasnya akan tinggi dan pemerintah menjanjikan kompensasi sebagai bentuk apresiasi. Hanya saja, pengukuran indeks integritas itu masih dipertanyakan karena hanya menilai dari sisi ujian nasional.
Indeks integritas sekolah dipertanyakan para anggota Komisi X DPR saat rapat kerja dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan beserta jajarannya, Senin (6/4). "Memang tidak mungkin bisa mengukur di semua aspek, tetapi paling tidak dari integritas ujian saja sudah bisa diukur," kata Mendikbud Anies Baswedan seusai rapat kerja.
Pada saat rapat kerja, para anggota Komisi X mengingatkan, pengukuran indeks integritas tak cukup dilihat dari ujian nasional (UN) karena ujian tersebut sebagian kecil dari proses pembelajaran. Indeks integritas sekolah seharusnya gambaran keseluruhan pencapaian pembelajaran di sekolah. Sekolah dengan kinerja baik yang seharusnya memperoleh indeks integritas tinggi.
"Hasil UN jangan hanya indikator indeks integritas, tetapi juga harus dimanfaatkan untuk memberikan intervensi pada daerah atau sekolah yang capaian hasil belajarnya kurang," kata anggota Komisi X, Zulfadhli.
Anggota Komisi X, Teguh Juwarno, juga menilai UN bukan satu-satunya penentu integritas sekolah. "Bagaimana cara memastikan agar sekolah betul-betul berintegritas?" kata Teguh.
Anies menjelaskan, nilai UN yang tinggi tidak akan bermakna jika sekolahnya tidak memiliki indeks integritas yang tinggi pula. "Kami tidak berniat mempermalukan sekolah. Namun, hanya ingin memberi pesan, jika sekolah bertindak curang, bobot nilai UN-nya turun atau rendah," kata Anies. UN sekolah menengah atas menggunakan lembar soal dijadwalkan pada 13-15 April 2015, sedangkan UN sekolah menengah pertama pada 4-6 Mei 2015.
Distribusi soal
Terkait dengan pelaksanaan UN, pemerintah daerah mulai mendistribusikan soal, terutama di pedalaman. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim mengatakan, soal mulai didistribusikan antara lain di Kabupaten Melawi, Kapuas Hulu, Ketapang, serta Kayong Utara. Kabupaten Kapuas Hulu, misalnya, berjarak sekitar 900 kilometer dari Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat.
Begitu pula di Papua. "Daerah pertama yang mendapat soal UN ialah Kabupaten Asmat," kata Ketua Panitia Pelaksana UN 2015 Dinas Pendidikan Provinsi Papua Albert Halantang. Dinas Pendidikan Papua menempatkan dua petugasnya di setiap kabupaten untuk mengawasi pendistribusian soal ujian dan mencegah kebocoran soal. (LUK/FLO/ESA)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/04/07/Indeks-Integritas-Tentukan-Nasib-Sekolah
-
- Log in to post comments
- 357 reads