BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Energi Terbarukan Butuh Solusi Finansial

KEUANGAN
Energi Terbarukan Butuh Solusi Finansial
Ikon konten premium Cetak | 12 Februari 2016 Ikon jumlah hit 104 dibaca Ikon komentar 0 komentar

NUSA DUA, KOMPAS — Pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia memerlukan solusi berupa pembiayaan. Indonesia juga harus mengikuti perkembangan teknologi di sektor energi baru dan terbarukan tersebut. Pada masa mendatang, dunia akan bergantung pada jenis energi nonfosil ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal itu dalam Bali Clean Energy Forum 2016, Kamis (11/2), di Nusa Dua, Bali.

Perhelatan yang diselenggarakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Badan Energi Internasional (IEA) ini dihadiri delegasi dari 26 negara untuk membahas upaya mendorong kerja sama global untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Kalla mengatakan, pembiayaan untuk pengembangan energi baru terbarukan memang membutuhkan biaya besar. Indonesia tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan negara lain untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. Penguasaan teknologi juga penting karena bisa menciptakan efisiensi atau penghematan.

"Oleh karena itu, kekuatan ekonomi dan kerja sama bisa menjadi solusi atas mahalnya ongkos pengembangan energi baru terbarukan," ujar Kalla.

Menurut Kalla, Indonesia sangat terbuka bagi negara lain yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan energi baru terbarukan. Pemerintah Indonesia juga memberi kemudahan bagi investor dengan cara perbaikan regulasi ataupun peringkasan perizinan.

"Itu yang bisa kita tawarkan kepada pelaku bisnis dan negara lain untuk bekerja sama mengembangkan energi baru terbarukan. Sebab, masalah energi tak bisa diselesaikan satu negara saja. Tetap dibutuhkan bantuan dan kerja sama negara lain," tutur Kalla.

Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, dalam kurun 10 tahun ke depan, dibutuhkan dana sekitar Rp 1.600 triliun untuk pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Kementerian ESDM juga sudah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan agar mendorong lembaga jasa keuangan nonbank mendanai proyek-proyek pengembangan energi baru terbarukan.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyatakan, pada masa mendatang seiring dengan habisnya energi fosil, energi baru terbarukan akan menjadi pilihan utama. (APO/HAM)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/12/Energi-Terbarukan-Butuh-Solusi-Finansial

Related-Area: