BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Efektivitas Kapal Ternak Beri Harapan Baru

PETERNAKAN
Efektivitas Kapal Ternak Beri Harapan Baru
Ikon konten premium Cetak | 10 Februari 2016 Ikon jumlah hit 109 dibaca Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Pengoperasian kapal ternak secara lebih efektif diharapkan bisa menurunkan harga daging sapi. Di sisi lain, peternak yang diuntungkan akan lebih bersemangat merawat sapi betina produktif. Dengan begitu, populasi sapi dapat ditingkatkan.
Pekerja menurunkan ratusan sapi yang baru tiba dari Nusa Tenggara Timur di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). Pemerintah memfasilitasi pengangkutan sapi-sapi ini ke Pulau Jawa dengan menggunakan kapal tol laut KM Camara Nusantara I untuk menjaga kestabilan harga daging sapi.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTOPekerja menurunkan ratusan sapi yang baru tiba dari Nusa Tenggara Timur di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). Pemerintah memfasilitasi pengangkutan sapi-sapi ini ke Pulau Jawa dengan menggunakan kapal tol laut KM Camara Nusantara I untuk menjaga kestabilan harga daging sapi.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan harapan itu saat menyambut kedatangan kapal ternak di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (9/2). "Sapi yang sampai di Jakarta dibeli dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 36.000 dari peternak di Nusa Tenggara Timur. Harga jual di tingkat konsumen akan berkisar sekitar Rp 85.000 per kilogram," ujar Amran.

Kapal khusus ternak KM Camara Nusantara I yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa pagi, mengangkut muatan penuh sebanyak 500 sapi. Sebelumnya, kapal ini sempat gagal mengangkut sapi karena kesulitan mendapat pasokan.

Pada pengangkutan kali ini, 300 sapi bali diangkut dari Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sisanya, sebanyak 200 sapi sumba ongole diangkut dari Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, NTT. Bobot sapi yang dikirim 275 kilogram hingga 325 kilogram per ekor.

Sekitar 300 sapi diturunkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa. Sebelumnya, 200 sapi diturunkan di Cirebon, Senin.

Amran mengingatkan, penurunan harga daging sapi memang tidak akan langsung terjadi. Penurunan harga akan memerlukan waktu. Meski begitu, secara berangsur, Amran berharap harga daging sapi akan turun menjadi Rp 85.000 per kilogram.

Persediaan sapi di NTT sebanyak 60.000 ekor per tahun. Kementerian Pertanian akan bekerja sama dengan 13 perusahaan lokal di NTT untuk menyalurkan sapi ke DKI Jakarta dan sekitarnya. Setiap perusahaan diharapkan bisa memasok 1.000 sapi untuk dua kali pengiriman.

Ke depannya, pengiriman sapi akan dipasok dari lima provinsi, yaitu, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Pengusaha ternak di kelima provinsi tersebut diharapkan mampu mengirimkan sapi minimal dua kali dalam sebulan ke DKI Jakarta dan sekitarnya.

Pelayaran kapal khusus ternak ini berikutnya dilakukan pada Selasa (16/2) dan Selasa (1/3).

Demi menjaga populasi di sentra produksi, sapi betina produktif dilarang diangkut ke kapal khusus ternak. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah sapi betina dipotong di rumah pemotongan hewan. Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron, yang juga ikut menyambut kedatangan kapal ini, mengatakan, penurunan populasi sapi di NTT dan NTB perlu dicegah. Untuk itu, pemerintah mengimpor 50.000 sapi indukan dari Australia. (C04)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/10/Efektivitas-Kapal-Ternak-Beri-Harapan-Baru

Related-Area: