Cerdas Cermat Kebudayaan Ajak Siswa Pahami Kebinekaan
Siang | 26 Agustus 2015 15:50 WIB Ikon jumlah hit 598 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengajak siswa memahami kebinekaan budaya nusantara, Museum Nasional mengadakan lomba cerdas cermat kebudayaan tingkat nasional untuk siswa SMP/Mts. Lomba yang diselenggarakan di Museum Nasional ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada Selasa (25/8).
Para pelajar mengikuti Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan tingkat nasional yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (26/8). Materi cerdas cermat ini adalah tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia serta pengetahuan tentang berbagai koleksi Museum Nasional.
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Para pelajar mengikuti Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan tingkat nasional yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (26/8). Materi cerdas cermat ini adalah tentang sejarah dan kebudayaan Indonesia serta pengetahuan tentang berbagai koleksi Museum Nasional.
Jumlah peserta lomba ada 104 siswa SMP/MTs yang berasal dari 27 provinsi di seluruh Indonesia. Rabu pagi, para peserta hadir mengenakan baju khas daerah masing-masing, seperti baju adat Dayak, Minangkabau, dan Bali.
Puncak acara lomba dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan, dan Kepala Museum Nasional Intan Mardiana.
"Mereka merupakan juara lomba serupa yang dilaksanakan di masing-masing provinsi. Para peserta memperebutkan piala bergilir Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan Tingkat Nasional SMP/MTs yang baru tahun ini dilaksanakan," kata Kacung dalam laporan kepada Mendikbud.
Tema dari lomba ini adalah mewujudkan generasi kreatif dan inovatif melalui kebudayaan dan perjuangan bangsa. Kacung menambahkan, materi yang dilombakan meliputi pengetahuan kebudayaan, perjuangan bangsa, dan permuseuman.
Memahami sejarah
Menurut Intan, lomba cerdas cermat membantu siswa mengingat sekaligus memahami sejarah dan perjuangan bangsa. Hal ini dipandang lebih efektif dibandingkan siswa hanya berkunjung biasa. Museum juga dapat dimasukkan ke dalam konsep pembelajaran bagi para pelajar.
"Hal ini diharapkan akan membentuk generasi kreatif dan inovatif yang menjadi kebutuhan untuk kemajuan bangsa," kata Intan.
Anies mengimbau kepada peserta, agar lomba ini tidak hanya menjadi wahana mengingat-ingat fakta, melainkan dijadikan kesempatan untuk berkenalan dengan kebudayaan dari luar daerah asal.
Intan menambahkan, kunjungan ke museum memberikan ruang sangat luas pada siswa untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan. Para siswa dapat melakukan observasi, menginvestigasi, menganalisis, dan membangun konsep sendiri.
Selain itu, kata Intan, museum memiliki kontribusi pengembangan pendidikan multikultur bagi para siswa. Pendidikan multikultur berperan penting untuk belajar berkomunikasi dan saling berhubungan dengan orang lain dengan cakupan yang lebih luas dan latar belakang yang berbeda-beda.
Hal senada disampaikan Anies dalam sambutan. Anies mengingatkan, melalui pembelajaran koleksi-koleksi di museum, siswa mampu merasakan kebinekaan bangsa Indonesia. "Harapannya, mereka menjadi lokomotif untuk menggerakkan kesadaran tentang kebinekaan di Indonesia," ujar Anies. (B03)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/26/Cerdas-Cermat-Kebudayaan-Ajak-Siswa-Pahami-Kebinek
-
- Log in to post comments
- 113 reads