BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Budidaya Sapi Jadi Industri Strategis

PETERNAKAN
Budidaya Sapi Jadi Industri Strategis

JAKARTA, KOMPAS — Usaha budidaya sapi akan masuk ke dalam industri strategis. Konsekuensinya, usaha budidaya sapi akan memperoleh insentif berupa pembebasan bea masuk impor indukan sapi produktif.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro, di Jakarta, Kamis (6/11), menyatakan, sudah mengirim surat ke Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang perlunya usaha peternakan sapi masuk kelompok industri strategis.

Syukur berharap, awal 2015, realisasi pembebasan bea masuk impor sapi indukan produktif sebesar 5 persen sudah bisa berjalan. Dengan demikian, pada 2015, semakin banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tertarik mengembangkan budidaya sapi indukan produktif yang diintegrasikan dengan perkebunan kelapa sawit.

Menurut Syukur, tulang punggung swasembada daging sapi nasional ke depan ada pada integrasi usaha perkebunan sawit dan budidaya sapi indukan. Setiap 300 hektar perkebunan kelapa sawit bisa untuk memelihara 300 sapi dengan dua pekerja.

Dengan memelihara sapi di areal perkebunan kelapa sawit, biaya produksi sapi kurang dari 5 persen. Dengan demikian, harga sapi di Indonesia yang dipelihara di areal perkebunan sawit lebih efisien dibandingkan di padang penggembalaan di Australia.

Peraturan Menteri Pertanian No 105/2014 tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Budidaya Sapi mengatur pemberian izin bagi areal perkebunan kelapa sawit untuk pemanfaatan usaha budidaya sapi. Dengan ketentuan itu, pemerintah daerah berani memberikan izin. (MAS)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009939666

Related-Area: