EKONOMI KREATIF
Belanja Iklan Dialihkan untuk Sponsori Acara
20 Agustus 2015
JAKARTA, KOMPAS — Belanja iklan pada semester I-2015 tumbuh 4 persen. Namun, belanja iklan dialihkan untuk mensponsori acara.
Demikian paparan hasil survei Nielsen Advertising Information Center, di Jakarta, Rabu (19/9). Survei dilakukan terhadap 14 televisi swasta, 101 surat kabar nasional dan lokal, serta 133 majalah dan tabloid.
Director Media Nielsen Indonesia Hellen Katherina mengemukakan, penambahan belanja iklan terbesar berasal dari rokok kretek, yakni meningkat 735 miliar dibandingkan dengan semester I-2014.
Sementara belanja iklan dari jasa layanan daring tumbuh Rp 353 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Beberapa kontributor iklan terbesar untuk jasa layanan daring, yakni traveloka.com, tokopedia.com, dan blibli.com. Belanja iklan Traveloka.com di televisi tumbuh 2.732 persen selama semester I.
Pada triwulan II (Maret-Mei) 2015, belanja iklan tumbuh 6 persen jika dibandingkan triwulan I, yakni 1 persen. Peningkatan belanja iklan antara lain dipicu kenaikan tarif iklan. "Ada kecenderungan beberapa perusahaan mengalihkan belanja iklan ke sponsor acara," kata Hellen.
Terendah
Meski bergerak positif, pertumbuhan belanja iklan di media pada triwulan II-2015 masih tergolong paling rendah dalam satu dekade terakhir. Pada triwulan II tahun 2014, belanja iklan tumbuh 12 persen, tahun 2013 sebesar 25 persen, dan tahun 2012 sebesar 22 persen.
Hellen menambahkan, pemasang iklan jasa layanan online tumbuh seiring berkembangnya industri e-dagang. Industri e-dagang tumbuh terutama disumbang penambahan penggunaan telepon pintar dan penetrasi internet.
Secara terpisah, Managing Director Millward Brown Indonesia Mark Chamberlain mengumumkan Brandz Indonesia Top 50 di Jakarta. Kriteria merek itu antara lain diciptakan oleh perusahaan Indonesia, perusahaan tercatat di pasar modal, memiliki pendapatan besar, dan kedekatan dengan konsumen,
"Perusahaan dengan kekuatan merek terbukti empat kali lebih bernilai dibandingkan dengan yang tidak," katanya.
Tiga besar perusahaan dengan merek paling bernilai, yakni Bank BCA sebesar 9,92 miliar dollar AS. Bank BRI senilai 8,29 miliar dollar AS, dan Telkomsel senilai 6,27 miliar dollar AS.
Menurut Mark, inovasi teknologi seperti penggunaan sistem komunikasi digital dan teknologi internet menjadi salah satu pendorong valuasi merek. Di samping itu, kedekatan merek dengan konsumen.
Sementara laporan penyedia iklan mobile Opera Mediaworks menyebutkan, pertumbuhan telepon pintar yang sangat cepat di Indonesia bersama India, Vietnam, dan Filipina, naik 545 persen sejak 2013. (LKT/NAD)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/20/Belanja-Iklan-Dialihkan-untuk-Sponsori-Acara
-
- Log in to post comments
- 152 reads