BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

3.000 Pulau di Indonesia Belum Teridentifikasi

INFORMASI GEOSPASIAL
3.000 Pulau di Indonesia Belum Teridentifikasi
Ikon konten premium Cetak | 31 Maret 2015 Ikon jumlah hit 153 dibaca Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki 13.466 pulau dengan panjang garis pantai 99.093 kilometer. Setidaknya, data itu disebutkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jumat (27/3), setelah menandatangani nota kesepahaman Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Badan Informasi Geospasial.

Penandatanganan kerja sama itu bagian dari Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial, yang juga dihadiri Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.

Daftar nama rupabumi (gasetir) pulau di Indonesia dihasilkan Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri dalam survei toponimi tahun 2008. "Telah disampaikan kepada Badan PBB, yaitu United Nations Group of Experts on Geographical Names pada 2011," kata Kepala BIG Priyadi Kardono.

Namun, data yang menggugurkan data lama 17.508 pulau yang selama ini digunakan itu belum final. Masih ada sekitar 3.000 pulau yang belum disurvei untuk penetapan koordinat dan verifikasi gasetirnya. Survei toponimi sejak 2008 terhenti.

Demikian pula dengan panjang garis pantai. Selama ini disebutkan panjang garis pantai negeri kepulauan ini 81.000 kilometer. "Ukuran lebih panjang daripada sebelumnya karena saat ini menggunakan skala peta lebih besar," lanjut Priyadi, yang juga pakar geomatika.

Data lama menggunakan basis skala 1:250.000, sedangkan data baru berdasarkan skala 1:25.000 dan 1:50.000. Jumlah garis pantai itu pun belum final.

Tahun mendatang akan dilaksanakan pembuatan peta berbasis citra berskala 1:5.000. "Saat ini dengan pantai 99.093 kilometer, Indonesia negara kedua di dunia setelah Kanada yang terpanjang garis pantainya," katanya.

Kesepakatan kerja sama

Kerja sama KKP dan BIG, menurut Susi Pudjiastuti, terkait perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang juga visi Presiden Joko Widodo. Kerja sama meliputi penyelenggaraan informasi geospasial, basis data, peningkatan infrastruktur, litbang iptek, dan sumber daya manusia untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan.

Selain itu, dalam sambutannya, Muhammad Nasir meminta agar penelitian survei batimetri dilaksanakan BIG dan lembaga riset terkait untuk pembangunan jalur tol laut di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Priyadi mengatakan, survei akan melibatkan TNI AL, Kementerian ESDM, BPPT, dan SKK Migas.

Demi mendukung pembangunan 24 pelabuhan, peta lingkungan pantai Indonesia akan dibuat. Pelabuhan itu berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Butuh waktu hingga tujuh bulan untuk membuat peta per pelabuhan.

Saat ini, untuk pelabuhan di pantai utara Jawa, skalanya 1:10.000 hingga 1:25.000. Di Biak dan Ambon 1:50.000. (YUN)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/03/31/3-000-Pulau-di-Indonesia-Belum-Teridentifikasi

Related-Area: