BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

KONEKSI dan BaKTI Dorong Pembangunan Berbasis Pengetahuan di Maluku

Forum Pengetahuan Peneliti Indonesia Timur yang digelar pada 22 November 2024. Kegiatan ini membahas berbagai topik yang menjadi tantangan pembangunan daerah, terutama Maluku.
Diselenggarakan oleh Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) dan didukung oleh KONEKSI, forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, antara lain pemerintah daerah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pelaku usaha, kelompok disabilitas, dan universitas.

“Maluku membutuhkan ide-ide baru, yang diharapkan akan datang dari forum seperti ini. Diharapkan (pengetahuan) menjadi dasar untuk menentukan pembangunan sehingga bisa tercipta pembangunan berbasis pengetahuan,” ujar Dr. Anton. A Lailossa, ST.,MS.i, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku.

Adapun Direktur Eksekutif BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa, menyoroti perlunya penguatan peran peneliti untuk bisa berkontribusi kepada pembangunan. “Peneliti harus melahirkan rekomendasi untuk mendorong kebijakan,” katanya.
Penguatan peran peneliti disabilitas juga menjadi sorotan. Yohanna Maitimu dari Pertuni Maluku menyebutkan bahwa stigma menjadi hambatan bagi partisipasi kelompok disabilitas dalam penelitian. “Sehingga kami hanya dilibatkan sebagai penerima manfaat, buat perancang,” ujarnya. Ia menyoroti perlunya merekrut peneliti disabilitas, dengan didahului dengan pengembangan kapasitas peneliti penyandang disabilitas.
Kehadiran peneliti juga diperlukan oleh sektor swasta. Gadri Ramadhan Attamimi, Ketua Bidang OKK (Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi), Badan Pengurus Daerah HIPMI menyatakan, “Forum ini bisa menjadi jembatan antar sektor swasta dan peneliti di Provinsi Maluku.”
Jaringan kolaborasi antar peneliti juga merupakan hal yang krusial. Program KONEKSI hadir sebagai wadah untuk mendorong pertukaran pengetahuan, memperluas jaringan, dan melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas peneliti di Indonesia Timur.

KONEKSI merupakan inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi yang mendukung kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan. Didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, Program ini mempromosikan kemitraan pengetahuan yang adil dan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi. KONEKSI bertindak sebagai kendaraan untuk solusi multidisiplin dengan melibatkan beragam pemangku kepentingan dari akademisi, pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta.