Hasil belajar murid di daerah terpencil di Indonesia tertinggal dari murid di perkotaan (ACDP, 2014; Stern & Nordstrum, 2014). Program Pilot KIAT Guru bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas guru di daerah terpencil Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat dan tunjangan berbasis kinerja (Gaduh et al, 2020). Hasil belajar di sekolah-sekolah terpencil di lima kabupaten KIAT Guru lebih rendah sebanyak empat persen.
Untuk mengevaluasi dampak KIAT Guru pada hasil pembelajaran kami mengembangkan perangkat Penilaian Hasil Belajar Murid atau Student Learning Assessment (SLA). Kami melakukan peninjauan terhadap perangkat penilaian pembelajaran yang ada dalam pelajaran membaca dan matematika tingkat dasar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memiliki Ujian Nasional yang meliputi kelas 6, 9, dan 12, dan Indonesian National Assessment Program (INAP) yang mencakup kelas 4. USAID PRIORITAS mengembangkan Early Grade Reading Assessment (EGRA) dan Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) oleh Bank Dunia, mengembangkan penilaian anak usia dini dan kelas dasar. Meskipun perangkat ini untuk konteks perkotaan, SLA dikontekstualisasikan untuk penggunaan di daerah terpencil.
- Log in to post comments