Liputan6.com, Wamena Semangat Mama Maria, 45 tahun masih berkobar. Padahal, ia dan anak laki-lakinya, Matheus, selama 10 tahun, pulang pergi menempuh perjalanan lebih dari 10 kilometer ke lokasi pengobatan massal di Puskesmas Wesaput, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Mama Maria bercerita, ia biasa menempuh perjalanan ke puskesmas yang baru saja diresmikan pada 2016 lalu selama dua jam dengan berjalan kaki.
"Kitorang (kami) su (sudah) biasa berjalan kaki, karena tak ada kendaraan angkutan umum," kata Mama Maria, ditemui di lokasi pengobatan gratis di Puskesmas Wesaput, Papua, Jumat, 13 Oktober 2017.
Pagi itu, Mama Maria turut membantu para dokter dalam acara amal pengobatan gratis. Memang, suasana Puskesmas Wesaput terlihat berbeda dari biasanya. Lima meja dokter berjajar di depan gedung puskesmas. Tak hanya itu saja, dua meja lainnya digunakan sebagai meja apotek dan meja laboratorium.
Perubahan penampilan Puskesmas Wesaput pagi tadi sengaja dilakukan dalam rangka pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Jayawijaya bersama PT Pertamina MOR VIII Maluku-Papua.
Sebelum pasien diperiksa dokter, warga sudah antre di meja pendaftaran sebagai pasien di pengobatan gratis. Antusias warga tak bisa dibendung lagi. Warga merangsek masuk memenuhi sekitar meja pendaftaran. Padahal, panitia sudah mempersilahkan warga untuk duduk, hingga mendapatkan giliran diperiksa.
"Sa (saya) su (sudah) dari jam 6 pagi dilokasi ini. Perut saya sakit dan kepala juga sering sakit," kata Magdalena, ibu 2 orang anak dari Kampung Parema.
Sumber : http://regional.liputan6.com/read/3127499/perjuangan-warga-papua-untuk-mendapatkan-obat
- Log in to post comments
- 62 reads