Proyek Kemakmuran Hijau berupaya membantu pemerintah Indonesia untuk menciptakan kegiatan-kegiatan yang berbasis masyarakat untuk menjawab tantangan yang ada sehingga bisa mencapai pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan tata kelola sumber daya alam. Salah satu upaya tersebut dituangkan dalam kegiatan peningkatan kapasitas di beberapa daerah yang menyasar pada kelompok atau organisasi masyarakat khususnya kaum muda.
Kaum Muda Sadar Desa, di Kabupaten Lombok Timur, merupakan salah satu kelompok bentukan masyarakat yang didampingi oleh Konsorsium Hijau. Kegiatan awal yang dilaksanakan adalah dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Pertemuan BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur, tanggal 13 November 2015.
Kepala BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur dalam sambutannya menekankan agar Kaum Muda Sadar Desa bisa memiliki peran besar dalam pengelolaan sumber daya di tempat mereka. Salah satunya adalah dana desa yang diterima dari pemerintah Pusat. Merupakan potensi yang besar bagi Kaum Muda di Kabupaten Lombok Timur untuk mengelola dan memanfaatkan dana tersebut untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat. Kepala BAPPEDA menganggap bahwa kaum medua merupakan penerus pembangunan yang memiliki mimpi, cita-cita yang masih sangat luas dan tentunya bersifat progresif.
Dalam kegiatan diskusi ini, Tim Peneliti Konsorsium Hijau memaparkan hasil temuan mereka. Tim Peneliti melihat bahwa ada dua desa yang memiliki potensi yang besar di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, wirausaha serta budaya. Kedua desa tersebut adalah Desa Kumbang dan Desa Lendang Nangka Utara.
Desa Lendang Nangka Utara berpotensi untuk dikembangkan menjadi Desa Agrowisata, dimana letaknya sangat strategis sebagai jalur wisata. Kemudian didukung dengan keberagaman tumbuhan serta tanaman yang tumbuh subur di sekitar desa. Teridentifikasi bahwa Desa Lendang Nangka Utara mampu menyuplai berbagai kebutuhan desa tetangga seperti Desa Tete Batu, Kembang Kuning dan Jeruk Manis yang merupakan lokasi wisata.
Ditambahkan pula bahwa Desa Lendang Nangka Utara ternyata menghasilkan berbagai macam buah seperti durian, alpukat, manggis dan nangka, bahkan nanas memang sudah menjadi produk unggulan desa ini. Daya dukung lainnya dari pengembangan Desa Agrowisata adalah industry pupuk organik yang pemasarannya sudah sampai ke Kota Mataram.
Berbeda dengan Desa Lendang Nangka Utara, Desa Kumbang memiliki potensi pengembangan wirausaha. Saat ini beberapa usaha yang telah berkembang adalah usaha pembibitan hortikultura, usaha sumil (pemotongan kayu untuk bahan bangunan), bengkel alat pertanian serta usaha pandai besi. Uniknya usaha terakhir ini juga mengembangkan usaha pembuatan gasing sebagai salah satu permainan tradisional yang selalu menyelenggarakan lomba tahunan. Selain itu, disalah satu dusun Desa Kumbang, tepatnya di Dusun Sangiang terdapat beberapa kelompok musik tradisional Lombok “Gendang Beleq” serta “Barong Tengkok” yang masih bertahan sampai saat ini di Lombok Timur. Hal ini tentunya merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi produk wisata budaya.
Kedua desa ini, baik Desa Kumbang maupun Desa Lendang Nangka Utara masih perlu mendapatkan pendampingan yang intensif terutama dalam mengelola Sampah Rumah Tangga dan Limbah Ternak untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Keterlibatan Kaum Muda Sadar Desa sangat diperlukan dalam pengembangan sumber daya alam di Kabupaten Lombok Timur, khususnya ditempat yang sudah teridentifikasi potensi sumber daya alam yang bisa dikelola. Oleh karena itu, pendampingan untuk meningkatkan kapasitas kaum muda dalam pengelolaan sumber daya pembangunan akan terus dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan berikutnya oleh Konsorsium Hijau.
- Log in to post comments
- 465 reads