Jalur Angkot Pasca-konflik Sosial di Ambon Kini Dinormalkan Kembali
Jumat, 5 Desember 2014 | 18:52 WIB
KOMPAS.com/ RAHMAN RAHMAT PATTY
AMBON, KOMPAS.com - Jalur angkutan umum jurusan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe yang melewati rute Kelurahan Waihaong, Kecamatan Sirimau, Ambon akhirnya bisa dinormalisasi oleh Pemerintah Kota Ambon, Jumat (5/12/2014). Jalur tersebut awalnya tak pernah dilewati sopir angkot pasca-konflik sosial di Ambon pada 1999 silam.
Seremonial normalisasi jalur itu digelar di Talake, Kecamatan Nusaniwe. Hadir dalam kegiatan itu Gubernur Maluku Said Assagaf, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Kapolda Maluku Brigjen Murad Ismail, Kasdam XVI Pattimura Brigjen Jowondo dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Ratusan sopir angkot jurusan Nusaniwe dan tokoh pemuda, tokoh masyarakat serta warga dari kedua kelurahan juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dalam sambutannya mengatakan, normalisasi dilakukan atas permintaan warga. Pemerintah kota, kata dia, hanya memfasilitasi keinginan warga agar jalur angkot dapat dikembalikan seperti dulu.
“Ini memang kerinduan warga di Kota Ambon agar jalur-jalur yang sebelumnya stuck (macet total) dapat normal kembali. Karena itu, kita berusaha agar dapat mewujudkannya,” ujar Richard.
Dia mengatakan, normalisasi jalur angkutan umum itu akan sangat membantu sopir angkot dan masyarakat dalam melakukan aktivitasnya. Normalisasi jalur juga untuk menunjukkan bahwa kota Ambon lebih kondusif dan tertib.
“Kalau sudah dinormalisasi, problem kemacetan akan berkurang, dan yang terpenting ini akan membuktikan kondisi Kota Ambon sudah sangat kondusif,” katanya.
Langkah pemerintah Kota Ambon untuk menormalisasi jalur angkot tersebut pun mendapat dukungan baik dari Pemerintah Provinsi Maluku mapun pimpinan TNI/Polri. Gubernur Maluku Said Assagaf meminta agar masyarakat Kota Ambon dapat mendukung penuh kebijakan pemkot tersebut.
“Ini langkah yang perlu didukung semua pihak. Pemerintah Provinsi Maluku sangat mendukung sepenuhnya kebijakan Pemkot ini,” ujarnya.
Sejak konflik kemanusiaan pecah di Kota Ambon, jalur tersebut tidak pernah dilalui sopir angkot jurusan Kudamati-Nusaniwe. Jalur tersebut pernah dinormalisasi pada tahun 2011, namun kembali ditutup setelah seorang sopir angkot ditikam orang tidak dikenal di Jalan Sultan Babullah.
Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Editor : Farid Assifa
- Log in to post comments
- 397 reads