Temu Budayawan di Kupang NTT
Dino Umahuk: Laut adalah Kita
Senin, 24 November 2014 09:24 WITA

DISKUSI--Dari kiri ke kanan: Kadis PU NTT, Andre W Koreh, MT; Budayawan Nasional, Radar Panca Dahana; Moderator, Ridwan Parmir; Sejarahwan, Taufik Abdullah; Penyair Muda NTT, Bara Pattyradja; pada forum diskusi membahas budaya maritim dalam mozaik pembangunan Indonesia di Regal Aston Hotel Kupang, Sabtu (22/11/2014). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG --- Tanah Maluku yang membentang sepanjang tepian Pacific, dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, baik sektor pertambangan terutama perikanan dan kelautan, maupun sektor lain seperti minyak, bumi dan kehutanan.

Demikian disampaikan Pemateri asal Ternate, Ir. Dino Umahuk, pada hari kedua Simposium III yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Regal I Aston Kupang Hotel Kupang, Minggu (23/11/2014) sore.

Dino mengatakan, Laut adalah Kita. Asumsi hukum alam, "Negeri kaya,  rakyatnya sejahtera" . Ternyata hingga puluhan tahun tidak terbukti. Kekayaan tanah Maluku yang dibesar-besarkan hanya sebatas kebanggaan semu. Nyatanya sumber daya alam yang melimpah tersebut setelah dieksploitasi hanya sedikit yang kembali ke daerah. Kenyataannya  hari ini, kemiskinan, kebodohan dan kertinggalan infrastruktur adalah fakta yang membentang dari ujung Halmahera sampai tenggara jauh.

Kebijakan pemerintahan yang sentralistik lanjutnya, menyebabkan posisi tawar pemerintahan daerah untuk mengelola sumber daya alamnya sangat rendah. Ironis memang, di balik kebesaran sejarah, budaya dan kelimpahan sumber daya alam, tanah Maluku tetaplah catatan panjang tentang keterbelakangan.

Disaksikan Pos Kupang, para peserta nampak antusias mengikuti diskusi kedua hari ini yang dipandu moderator Ahmad Bumi. Banyak pertanyaan dilontarkan  untuk mengupas mengenai budaya maritim. Bahkan salah satu narasumber Prof. Dr. Felysianus Sanga, M.Pd berharap semoga kebudayaan maritim bisa berjalan baik sesuai  harapan Jokowi.


Sumber: http://kupang.tribunnews.com/2014/11/24/dino-umahuk-laut-adalah-kita