BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

BaKTI-UNICEF bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Mengadakan Pertemuan Koordinasi Pengendalian Vektor Terpad

BaKTI-UNICEF  bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Mengadakan Pertemuan Koordinasi  Pengendalian Vektor Terpadu Berbasis Masyarakat

Kabupaten Kepulauan Selayar,  2-3 Desember 2014

Baru-baru ini, kasus malaria, baik kasus impor atau induksi, telah ditemukan. Transmisi kedua / induksi sering disebabkan oleh keterlambatan penemuan kasus dan pengobatan, serta lingkungan yang inductive untuk vektor malaria untuk tumbuh. Akibatnya, diagnosis dini dan pengobatan yang tepat harus menjadi bagian penting dari pengendalian vektor di masyarakat. Pengendalian vektor tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga harus menjadi bagian dari tanggung jawab masyarakat di seluruh sektor. Upaya pengendalian malaria hanya akan berhasil jika didukung oleh masyarakat.  Untuk itu Bidang Pengendalian Penyakit dan Peyehatan Lingkungan Dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar bersama BaKTI yang didukung oleh UNICEF  mengadakan pertemuan koordinasi Program pengendalian Vektor Malaria yang terpadu Dan terintegrasi Oleh berbagai sektor terkait di kabupaten Kepulauan selayar menuju pencapaian Eliminasi Malaria tahun 2017.

Proses :

         Pengantar dan pembukaan oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar. Poin-poin yang disampaikan adalah sebagai  berikut; Melalui program intensifikasi, akselerasi dan integrasi pengendalian malaria di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Unicef, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar. Saat ini angka kasus malaria telah mampu diturunkan menjadi kurang dari 1 (satu) per 1000 penduduk.  Semua ini atas kerjasama semua pihak sesuai dengan tupoksinya. Angka ini telah menempatkan Kabupaten Kepulauan Selayar di peringkat 8 (delapan) dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.  Dari kenyataan ini, mengharuskan pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar bersama seluruh lapisan masyarakat agar senantiasa bekerja keras untuk mencapai  salah satu target  tujuan pembangunan milenium (mdgs) tahun 2015 yakni kejadian malaria kurang dari 1 (satu) per 1000 (seribu) penduduk serta target eliminasi malaria  yaitu tidak ditemukan lagi kasus lokal atau penularan setempat pada tahun 2017.

Upaya bersama untuk mencapai target tersebut, salah satunya melalui forum gerakan berantas kembali (gebrak) malaria.  forum ini sejalan dengan program kabupaten sehat, yang sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan kesehatan masyarakat secara utuh.  Dalam forum Kabupaten sehat, Kabupaten kepulauan Selayar telah berhasil menempatkan diri sejajar dengan kabupaten/kota sehat lain di Indonesia dan mendapatkan penghargaan kategori tertinggi sebagai kabupaten sehat di Indonesia.

Hal terpenting yang masih perlu mendapat perhatian adalah banyaknya tempat potensial menjadi perindukan vektor malaria. banyaknya rawa, tambak tidak terurus dan genangan air lainnya terutama pada paska musim hujan akan memudahkan perkembangbiakan nyamuk malaria. upaya pengendalian malaria harus menjadi bagian integral pembangunan nasional yang dilaksanakan secara terpadu oleh berbagai sektor terkait, baik pemerintah, swasta, organisasi, dan masyarakat. Oleh karena itu pertemuan ini menjadi sangat penting dan strategis, “bahwa malaria adalah masalah kita bersama dan harus kita tangani secara bersama pula”.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Selayar dalam presentasinya menyampaikan beberapa poin antara lain:  Malaria merupakan Penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Syarat Bebas malaria: 1, Kejadian Malaria di Angka 1 dibawah/1000 jml penduduk yang mengidap. 2. Tidak ada lagi penularan setempat. Syarat ini sangat susah dipenuhi, karena kalau ada penderita malaria dari luar Kabupaten Selayar, maka segera diobati agar tidak menularkan malaria di keluarganya, tetangganya, dan masyarakat umum. Upaya-upaya yang perlu diperhatikan untuk elimanasi malaria antara lain; menemukan penderita sejak dini (EDPT). Mengendalikan Faktor Resiko (memberikan atau membagikan kelambu integrasi dengan KIA ke masyarakat, IRS). Memberdayakan masyarakat melalui pos malaria Desa (POSMALDES). Kemitraan melalui forum GEBRAK Malaria. Penguatan Sistem/SDM. Hal ini sudah banyak dibantu oleh Dinas Kesehatan Provinsi, termasuk pelatihan, Laboratorium, dll.

Selain Dinas kesehatan, hadir sebagai narasumber dari sektor lain seperti Kepala Bappeda Kabupaten Selayar,  Sekretaris Kabupaten Sehat Selayar dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel. Pertemuan Koordinasi pengendalian vector terpadu yang berbasis masyarakat diikuti oleh 36 orang peserta (laki-laki 22 orang dan perempuan 14 orang) dari wilayah kepulauan (9 orang) dan Daratan (27 orang). Pertemuan terpadu tersebut diikuti oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Peternakan, Dinas PU, Dinas Perikanan, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah, Dinas Pertanian dan kehutanan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, dan Camat dan Tim BaKTI turut hadir mendukung proses pertemuan koordinasi.

 Hari II:

Kerja Kelompok: peserta dibagi dalam 3 kelompok; masing-masing kelompok membahas Rencana kegiatan dalam rangka eliminasi malaria di Kabupaten Kepulan Selayar baik di wilayah kepulauan maupun daratan.

 Output/keluaran

-          Tersosialisasikannya situasi serta terpetakannya kasus malaria di Kab. Kepulauan Selayar

-          Teridentifikasinya kegiatan Lintas sektor  terkait pengendalain Malaria di kabupaten kepulauan Selayar

-          Mendapatkan Dukungan  dari Pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pencapaian eliminasi malaria di tahun 2017.

Pada sesi akhir peserta menyusun Rekomendasi  dalam rangka mempercepat eliminasi malaria di Kabupaten Kepulauan Selayar.  Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Disepakati untuk melakukan manipulasi dan modifikasi lingkungan terhadap tempat-tempat yang berpotensi menjadi perindukan nyamuk malaria
  2. Kegiatan Pengendalian Lingkungan yang mendukung eliminasi malaria dimasukkan didalam anggaran desa/kecamatan ataupun SKPD terkait
  3. Mengaktifkan Gerakan Jum’at bersih disetiap dusun/lingkungan yang dikoordinir oleh Kepala Desa/Lurah dan Camat
  4. Setiap kegiatan pembangunan harus berorientasi pada wawasan lingkungan dan kesehatan
  5. Dibuat regulasi di tingkat desa/kecamatan untuk memonitor dan menjaring penderita malaria dari daerah endemis (surveilans migrasi)
  6. Pelatihan guru UKS tentang pencegahan malaria
  7. Pemberian honor kepada kader-kader yang ada di desa menggunakan dana desa disampaikan ke BAPEMDES/KEL
  8. Koordinasi antara  pihak RS K.H Hayyung dan Dinas Kesehatan beserta  jajarannya apabila  menemukan pasien yang positif malaria  wajib  melaporkan dimana pasien tersebut bertempat tinggal dalam waktu kurang dari 24 jam.
  9. Pembentukan dan pelatihan kader Pos Malaria Desa (Posmaldes) di setiap desa dan Kelurahan
  10. Mengaktifkan Forum Gebrak Malaria melalui kegiatan evaluasi dan koordinasi antara anggota forum dan SKPD yang terkait

 Rencana Tindak Lanjut

Sebagai kegiatan Tindak lanjut pertemuan koordinas pemberantasan vector terpadu berbasis masyarakat, tim Gebrak Malaria akan melakukan revisi Pertaturan Bupati tentang eliminasi malaria di Kabupaten Kepulauan Selayar.

 

 (Arafah/ Program Officer BaKTI-UNICEF)