Friday, 29 August 2014
Kelola LIN, Kabupaten dan Kota Harus Sinergi
Ambon - Provinsi Maluku sudah dipastikan menjadi Lumbung Ikan Nasional (LIN) ditahun 2015 mendatang. Untuk itu, seluruh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dimasing-masing kabupaten/kota harus bersinergi untuk mewujudkannya.
Hal ini diungkapkan oleh Kadis DKP Maluku, Romelus Far-Far saat acara Monitoring dan Evaluasi Terpadu Pelaksanaan Program Kegiatan Pembangunan DKP Maluku yang berlangsung di Ambon, Kamis (28/8).
Dikatakan, jika tidak bersinergi di dalam merawat, mengelola dan merencanakan dengan baik eksploitasi itu maka mungkin saja suatu saat ada tekanan terhadap sumber daya ini.
“Kita akan atur pemerintahan pusat punya tangung jawab terhadap LIN itu seperti apa, begitu juga provinsi dan kabupaten/Kota. Semuanya harus bersinergi untuk mengelola LIN ini. Kedepan, tentunya di tiga wilayah pengelola perikanan baik Laut Banda, Laut Seram dan Laut Arafura itu mengalami tekanan yang besar terhadap bagaimana menyiapkan produksi untuk pemasukan ikan bagi kebutuhan masyarkat Indonesia,” katanya.
Far-Far mengaku sebenarnya sebelum LIN ada, produksi ikan tetap berlangsung seperti biasanya, namun tak terkontrol dengan baik.
“Produksi tidak terkontrol sebab keluar berbagai pintu keluar sehingga kedepan harus dikendalikan untuk kita bisa mengetahui kira-kira perencanaan apa ataupun langkah-langkah apa yang kita lakukan demi untuk menjaga keberlanjutan LIN ini untuk kedepan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap DKP di kabupaten/kota harus bersinergi dengan provinsi, walaupun sebelumnya masing-masing daerah mengelola hasilnya sendiri-sendiri.
“Kedepan ini tanggungjawab perkembangan kelautan dan perikanan bertumpu pada DKP Maluku, tidak ada kabupaten/kota kerja sendiri-sendiri. Mari kita bersatu padu membangun kelautan dan perikanan ini sehingga tak ada yang tertinggal,” tandasnya.
Sementara itu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Keluatan dan Perikanan, Izla Kusuma mengungkapkan, potensi perikanan Maluku sangat besar namun namun belum tentu hasil produksi dimafaatkan untuk nasonal atau dibawah untuk kepentingan negara lain.
“Secara nasional melalui KKP mengembangkan sistim logistik ikan nasional. Jadi jangan sampai suatu perusahaan butuh pasokan ikan tetapi hasil panen di suatu tempat tidak memafaatkan untuk memasuki perusahan tersebut, atau karena musim dan sebagainya,” katanya.
Pameran
Sementara itu, Provinsi Maluku menampilkan 4 stand berbagai produk perikanan hingga mutiara saat pameran ‘Marine and Fisheries Expo and Conference 2014’ yang berlangsung Jakarta Convention Center (JCC) dari Rabu (27/8) hingga Jumat (29/8).
Empat stand produk-produk kelautan yang ditampilkan Provinsi Maluku yaitu stand keka-yaan mutiara, stand kekayaan cluster, stand aksesoris dari produk-produk laut, dan stand rumput laut yang dapat dioleh menjadi bahan jadi. (S-37/S-19)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/kelola_lin_kabupaten_dan_kota_harus_sinergi#sthash.hBOQXcmR.dpuf
- Log in to post comments
- 77 reads