Pendidikan di Malteng Masih Tertinggal

Ditulis oleh  amex

Kondisi pendidikan di Kabupaten Maluku Tengah dari tahun ke tahun menunjukan penurunan drastis. Itu terlihat dengan presentase sekolah yang layak mutu dan tidak layak mutu. Sekolah yang layak mutu hanya 25,97 persen sementara sekolah yang tidak layak mutu 74,03 persen.
Presentase yang meliputi semua tingkat pendidikan SLB, SD, SMP, SMA, SMK, dan Madrasah tersebut sesuai hasil penilaian Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-S/M) melalui Unit Pelaksana Akreditasi Sekolah (UPA-S/M) Kabupaten Maluku Tengah. Dimana, terdapat 10 sekolah terakreditasi A atau 1,69 persen dan 144 sekolah yang terakreditasi B atau 24,28 persen.
Sedangkan akreditasi C berjumah 260 sekolah atau 43,84 dan akreditasi D sebanyak 179 sekolah atau 30,19 persen. "Penilaian pada 582 sekolah SLB, SD,SMP,SMA, SMK dan Madrasah dari total lebih dari 800 sekolah yang ada di Malteng," beber Kepala Unit Pelaksana Akreditasi Sekolah Madrasah Kabupaten Malteng, Morat Salempessy kepada Ambon Ekspres di kediamannya, Selasa(26/8).
Menurut Salampessy, hal tersebut perlu disikapi pemerintah daerah dimana program pendidikan harus betul-betul mengenah substansi dasar pengembangan pendidikan sehingga tidak terjadi seperti ini. Selain itu, lanjutnya, dinas mesti memperbanyak program non fisik yakni pemberdayaan pendidikan yang mencakup delapan standar pendidikan. "Itu akibat banyak program diarahkan pada fisik," ujarnya.
Program non fisik dimaksud yakni pendampingan dari Badan Akreditasi Nasional melalui Unit Pelaksanan Akreditasi Kabupaten. "Sesuai surat Mentri Pendidikan nomor 114/MPN/DM/2008 tanggal 14 Juli 2008 yang ditindaklanjuti gubernur kepada bupati/walikota yang isinya bupati/walikota menyiapkan dana pemdampingan bagi assesor untuk membina sekolah madrasah," terangnya.
Dengan kondisi pendidikan Salampessy berharap segera disikapi pemda dengan melibatkan seluruh stakeholder demi mengatasi mutu dan kualitas pendidikan di Maluku Tengah.
(CR12)

Sumber: http://www.ambonekspres.com/index.php/aeheadline/item/3048-pendidikan-di-malteng-masih-tertinggal