Bahas Sejumlah Isu, Sejumlah Tokoh Agama Kumpul di Jayapura
Written by Katharina Lita
Mon,19 May 2014 | 15:35
KBR, Jayapura - Sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Jaringan Antariman Indonesia (JAII) hari ini (19/5) hingga 23 Mei mendatang melaksanakan konferensi ke VI di Jayapura, Papua.
Pemilihan Bumi Cenderawasih sebagai lokasi konferensi untuk mendukung segenap gagasan dan aksi penganut agama di Tanah Papua untuk mewujudkan Papua sebagai Tanah Damai.
“Konfrensi di Papua menjadi bagian pergumulan bersama mendorong cita-cita kemanusiaan tersebut. Sejumlah isu yang akan bahas dalam konferensi selama lima hari ini diantaranya hubungan agama-agama dan keyakinan dengan negara: kasus-kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan; Papua Tanah Damai: upaya agama-agama menciptakan Papua menjadi Tanah Damai,” jelas Koordinator JAII, Elga Sarapung.
Konferensi JAII, kata Elga, akan mendukung dialog Jakarta-Papua yang saat ini terus didorong oleh sejumlah tokoh di Papua.
“Agama dan negara adalah dua pokok tentang hubungan yang tidak bisa dipisahkan, kebebasan beragama dan berkeyakinan terus-menerus JAII ingatkan, agar bangsa ini tetap damai dan berkeadilan,” jelasnya.
Tema soal radikalisme, kata Elga, juga ikut dibahas.
“Pendidikan Karakter: membangun bangsa agar mampu menghadapi radikalisme beragama dan radikalisme keserakahan kekuasaan sosial-politik-ekonomi-budaya serta ekosob di Indonesia: respon atas perusakan alam/lingkungan dan budaya lokal,” tuturnya.
Hasil konferensi, kata Elga, akan direkomendasikan ke pemerintah (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) dan masyarakat untuk kemajuan bangsa.
Konferensi kali ini juga akan memberi penghargaan kepada tiga kepala daerah yang dianggap mampu menjaga dan menciptakan toleransi umat beragama.
“Penghargaan ini diharapkan memberi motivasi bagi upaya-upaya menciptakan Indonesia yang damai dan tanpa kekerasan, mengingat kekerasan atas nama agama sering kali muncul di Indonesia, dan dapat menginspirasi kepala daerah-kepala daerah lainnya untuk menegakkan Konstitusi dalam memfasilitasi perbedaan agama di wilayahnya,” ujar Elga Sarapung.
Konferensi Nasional JAII yang menghadirkan berbagai organisasi dari berbagai wilayah di Indonesia yang bekerja pada isu hubungan antariman. Pertemuan ini adalah pertemuan keenam setelah pertemuan Malino, Sulawesi Selatan (2002), Candi Dasa, Karangasem, Bali (2003), Banjar Baru, Kalimantan Selatan (2006), Yogyakarta (2008), dan Yogyakarta (2011).
Editor: Anto Sidharta
Sumber: http://portalkbr.com/nusantara/papua/3250972_4263.html
- Log in to post comments
- 85 reads