Membangun Papua Menjadi Tanah Damai
Written by Vitri Angreni
Mon,19 May 2014 | 10:41
KBR, Jakarta - Tanah Papua hingga hari ini masih dirundung berbagai masalah keamanan mulai dari kasus penembakan aparat dan warga sipil, pembakaran properti akibat ketidakpuasan terhadap hasil pileg hingga bentrokan yang berlatar belakang SARA.
Misalnya yang terjadi bulan lalu di Sorong, Papua. Sebuah bentokan terjadi karena dipicu penganiayaan yang dilakukan seorang warga yang sedang mabuk terhadap salah satu tokoh masyarakat setempat. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun dilaporkan sejumlah aparat dan warga mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan.
Menurut Jaringan Antariman Indonesia (JAII), masyarakat Papua juga terhitung masih mudah terhasut isu-isu agama. Karena itulah mereka akan menghelat Konferensi Nasional JAII VI di bumi Cendrawasih sebagai upaya mendukung berbagai upaya agama-agama di Papua dalam rangka membangun Papua Tanah Damai.
Konferensi nasional ini berlangsung mulai hari ini sampai 23 Mei mendatang dan dibuka oleh Gubernur Papua Lukas Enembe. Sejumlah tokoh pluralis nasional juga akan hadir di sini seperti Frans Magnis dan Prof Azyumardi Azra, perwakilan agama-agama dari seluruh Indonesia dan lembaga-lembaga yang fokus pada hubungan antariman.
Kegiatan ini tidak hanya diisi seminar, namun juga menampilkan atraksi budaya Papua, pemutaran film serta kunjungan ke masyarakat. Selain itu juga, ada acara pemberian penghargaan kepada kepala daerah yang dianggap mampu menjaga dan menciptakan toleransi umat beragama di wilayahnya. Tujuannya agar bisa motivasi para pemimpin daerah menciptakan Indonesia yang damai dan tanpa kekerasan.
Editor: Citra Dyah Prastuti
Sumber: http://portalkbr.com/nusantara/papua/3250523_4263.html
- Log in to post comments
- 105 reads