Latar Belakang
Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia atau lebih dikenal sebagai Yayasan BaKTI sudah bekerja selama 7 tahun di Kawasan Timur Indonesia, dan telah memainkan peran sebagai lembaga pengelola pengetahuan yang menghubungkan para pencari pengetahuan dengan mereka yang memiliki pengetahuan, pada saat yang sama mengumpulkan ide-ide kreatif dari seluruh Kawasan Timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Dengan kapasitas dan pengalaman yang dimiliki, Yayasan BaKTI telah terpilih untuk mengimplementasikan dukungan pengelolaan pengetahuan program AIPD untuk mencapai hasil sebagaimana diharapkan.
Program AIPD memiliki tiga komponen, yakni pemerintah yang responsif, masyarakat yang aktif dan pengelolaan pengetahuan. Komponen pengelolaan pengetahuan berperan untuk memastikan bahwa hasil-hasil pembelajaran dan praktik cerdas dapat disebarluaskan, dan mendorong terjadinya peningkatan kapasitas yang berkelanjutan. Melalui peningkatkan kapasitas ini, maka diharapkan kualitas pengelolaan dan alokasi sumber daya akan meningkat, dan pada gilirannya akan berdampak pada meningkatnya kualitas dan akses layanan ke masyarakat.
Peran pengelolaan pengetahuan menjadi sangat krusial mengingat Provinsi dan Kabupaten sasaran AIPD memiliki kondisi yang hampir sama, yakni terbatasnya akses terhadap informasi yang akurat dan dapat dipercaya, serta lemahnya mekanisme koordinasi dan pertukaran informasi, baik secara internal (antara penyedia dan pengguna layanan publik di tingkat Pemda) maupun secara eksternal (dengan pihak Pemerintah Pusat beserta Pemda lainnya). Lebih lanjut, permasalahan yang mendasari perlunya dukungan terhadap sistem pengelolaan pengetahuan di wilayah kerja sasaran AIPD sebagaimana dikemukakan diatas secara analitik dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Belum terkelolanya data dan informasi pembangunan secara optimal di tingkat Provinsi dan Kabupaten dukungan AIPD. Tanpa sistem pengelolaan data dan informasi yang memadai, maka proses perencanaan, penganggaran dan pengambilan keputusan menjadi terhambat, dan beresiko untuk salah sasaran atau bahkan gagal.
- Terbatasnya media untuk mengakses data, informasi, referensi, praktik cerdas dan hasil pembelajaran kegiatan pembangunan yang dapat diakses secara gratis oleh publik (terutama dokumen perencanaan dan penganggaran dari lembaga pemerintah dan non pemerintah), yang dikarenakan belum di implementasikannya Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU No.14/2008) secara optimal.
- Masih lemahnya kemitraan serta sinkronisasi, koordinasi, kolaborasi dan komunikasi yang dibangun antara Pemda dan mitra pembangunan non pemerintah (terutama donor dan lembaga internasional) sehingga Pemda dan mitra pembangunan seakan-akan berjalan sendiri-sendiri dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi berbagai kegiatan pembangunan, yang mengakibatkan belum tercapainya target pembangunan daerah secara efektif dan efisien.
- Masih terbatasnya ketersediaan praktik cerdas dan hasil kajian terkait pengelolaan keuangan daerah dan penyediaan layanan publik yang bersifat praktikal dan sesuai dengan konteks lokal.
- Terbatasnya forum yang memberikan peluang bagi para pelaku pembangunan untuk saling belajar, bertukar data , informasi dan berbagi pengetahuan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah dan penyampaian layanan publik.
Berkenaan dengan penjabaran tantangan diatas, maka AIPD melalui komponen Pengelolaan Pengetahuan akan mengimplementasikan produk kunci yang akan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sasaran AIPD. Untuk komponen Pengelolaan Pengetahuan, produk kunci yang akan di implementasikan adalah Pusat Data Pembangunan Daerah (PD2), Unit Pengelola Koordinasi Mitra Pembangunan (UPK), Kajian dan Praktik Cerdas beserta Forum Berbagi Pengetahuan. Khusus untuk Pusat Data Pembangunan Daerah dan Unit Pengelola Koordinasi Mitra Pembangunan, pengembangannya bersifat demand driven, yakni berdasarkan permintaan dan kebutuhan daerah. Keputusan untuk mendukung pengembangan dan/penguatan unit tersebut akan didasarkan pada hasil Need and Readiness Assessment yang dilakukan oleh mitra pelaksana komponen Pengelolaan Pengetahuan.
Untuk pelaksanaan Program Pengelolaan Pengetahuan AIPD, Yayasan BaKTI akan merekrut Field Officer di 5 provinsi wilayah kerja AIPD dengan tugas sebagai berikut:
- Bekerja sama dengan Program Officer PD2, Program Officer UPK dan Program Manager untuk memastikan keseluruhan implementasi Program Pengelolaan Pengetahuan AIPD di masing-masing provinsi berjalan dengan baik.
- Melaksanakan supervisi pelaksanaan program Pusat Data Pembangunan Daerah (PD2), Unit Pengelola Koordinasi Mitra Pembangunan (UPK), Kajian dan Praktik Cerdas di masing-masing provinsi.
- Membangun dan menjaga hubungan dengan stakeholder yang terlibat di provinsi masing-masing terkait Program Pengelolaan Pengetahuan AIPD
- Memastikan laporan narative yang dikirimkan ke AIPD berkualitas baik dan tepat waktu
- Melaksanakan hal-hal lain sesuai kebutuhan.
Output
Laporan bulanan Program Pengelolaan Pengetahuan AIPD di provinsi terkait yang meng-highlight isu-isu utama dan kemajuan program terhadap rencana kerja, tantangan program dan rekomendasi.
Pelaporan
Field Officer melaporkan kemajuan program kepada Program Manager Dukungan Pengelolaan Pengetahuan Program AIPD, di bawah supervisi Manager Komunikasi Yayasan BaKTI dan supervisi keseluruhan dari Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI.
Kualifikasi
- Minimal S1 di bidang Komunikasi/Kebijakan Pembangunan/Ekonomi
- Berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang Komunikasi/Manajemen Proyek
- Self-starter (initiative) dan kemampuan bekerja dengan minimum supervisi
- Inter-personal skill dan communication skill yang kuat dan mampu bekerja dengan deadline yang ketat.
- Pemahaman yang baik mengenai konteks lokal, dinamis dan sensitive terhadap budaya lokal.
- Kemampuan berbahasa Indonesia dan Inggris yang baik (tulisan dan oral).
Lokasi dan Durasi
Field Officer akan berkantor di kantor Proyek AIPD di provinsi wilayah kerja AIPD (Jawa Timur). Durasi penugasan untuk posisi ini adalah Juni 2014-Maret 2015 dengan 20 puluh hari kerja per bulan.
Lamaran
Silahkan kirimkan lamaran ke info[at]bakti.or.id dengan judul subyek (FO Jatim) hanya Surat Lamaran dan CV saja dan tidak lebih dari 150KB. Lamaran ini dibuka sampai tanggal 14 Juni 2013.
-
- Log in to post comments
- 612 reads