BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Institut kuliner Amerika dokumentasikan makanan tradisional NTB

Institut kuliner Amerika dokumentasikan makanan tradisional NTB
Mataram, 22/2 (Antara) - Institut Kuliner Amerika atau Culinary Institute of America (CIA) mendokumentasikan makanan tradisional di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam bentuk film dokumenter.
"Sebelumnya kru CIA ini mendokumentasikan kuliner di Bali, dan kini di NTB," kata Kepala Museum Negeri NTB H Lalu Moh Faozal, di sela-sela pembuatan film dokumenter tentang kuliner NTB yang digelar di kawasan Museum Negeri NTB, di Mataram, Sabtu.
Pembuatan film dokumenter tentang kuliner NTB itu didukung oleh Asosiasi Kuliner Tradisional Indonesia, dan Tim Penggerak PKK Pemprov NTB, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB.
Bahkan, Ketua Asosisasi Kuliner Tradisional Indonesia William Wongso, terlibat langsung dalam pembuatan film kuliner itu, sebagai pemandu proses pembuatan beragam kuliner khas NTB.
Latar belakang gambar dalam film dokumenter itu yakni lumbung, maket dapur tradisional Lombok (suku Sasak), tempat peragaan memasak, rumah adat, dan "berugaq sekenem" (rumah beratap tanpa dinding khas Lombok).
Terdapat 12 jenis menu kuliner yang didokumentasi oleh CIA yakni timbungan, cecengeh, ayam taliwang dan plecing kangkung, berbulur kelor, banek baso (nasi jagung), pes nyale, lelasuq dan kedantuq, rarit bakar, sumping perenggi, tuak manis dan jagung urap, sambal atau monte, dan sepat.
Bahan dasar timbungan yakni daging sapi cincang dan sumsum, santan, daun waru, dan bumbu, dan bahan dasar cecengeh yakni daun kelapa muda, cabe kecil muda, kacang panjang, komaq, cabe hijau muda, terong muda, santan kental, dan jeuk limau.
Bahan dasar ayam taliwang yakni ayam buras, minyak sayur, jeruk limau, dan bumbu, dan bahan dasar bebulur kelor yakni menir/antah dan daun kelor yang baru dipetik.
Bahan dasar banek baso yakni berah putih, jagung kering giling, jagung manis, santan dan daun pandan, serta batang serai.
Bahan dasar pes nyale yakni nyale (cacing laut), dan bumbu (bawang merah, bawang putih, dan cabe merah).
Bahan dasar lelasiq yakni kacang pajang, biji kacang panjang, bawang putih, bawang merah dan cabe rawait.
Bahan dasar sumping parenggi yakni perenggi parut, tepung beras, gula pasir, gula merah, kelapa parut, garam dapur, dan daun pisang.
Bahan dasar sepat yakni ikan laut, udang, bumbu, terong, cabe, jeuk monte, daun ara ruku, garam, dan penyedap rasa.
Faozal mengatakan, pihak Institut Kuliner Amerika itu berjanji akan menayangkan film dokumenter tentang kuliner NTB itu di televisi bertaraf internasional seperti CNN.
"Setelah filmnya rampung, akan ditayangkan di CNN, dan itu akan berdampak sangat positif terhadap kemajuan pariwisata di NTB, yang juga mengandalkan wisata kuliner," ujarnya. (*)

Mataram, 22/2 (Antara) - Institut Kuliner Amerika atau Culinary Institute of America (CIA) mendokumentasikan makanan tradisional di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam bentuk film dokumenter.

"Sebelumnya kru CIA ini mendokumentasikan kuliner di Bali, dan kini di NTB," kata Kepala Museum Negeri NTB H Lalu Moh Faozal, di sela-sela pembuatan film dokumenter tentang kuliner NTB yang digelar di kawasan Museum Negeri NTB, di Mataram, Sabtu.
Pembuatan film dokumenter tentang kuliner NTB itu didukung oleh Asosiasi Kuliner Tradisional Indonesia, dan Tim Penggerak PKK Pemprov NTB, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB.

Bahkan, Ketua Asosisasi Kuliner Tradisional Indonesia William Wongso, terlibat langsung dalam pembuatan film kuliner itu, sebagai pemandu proses pembuatan beragam kuliner khas NTB.

Latar belakang gambar dalam film dokumenter itu yakni lumbung, maket dapur tradisional Lombok (suku Sasak), tempat peragaan memasak, rumah adat, dan "berugaq sekenem" (rumah beratap tanpa dinding khas Lombok).

Terdapat 12 jenis menu kuliner yang didokumentasi oleh CIA yakni timbungan, cecengeh, ayam taliwang dan plecing kangkung, berbulur kelor, banek baso (nasi jagung), pes nyale, lelasuq dan kedantuq, rarit bakar, sumping perenggi, tuak manis dan jagung urap, sambal atau monte, dan sepat.

Bahan dasar timbungan yakni daging sapi cincang dan sumsum, santan, daun waru, dan bumbu, dan bahan dasar cecengeh yakni daun kelapa muda, cabe kecil muda, kacang panjang, komaq, cabe hijau muda, terong muda, santan kental, dan jeuk limau.
Bahan dasar ayam taliwang yakni ayam buras, minyak sayur, jeruk limau, dan bumbu, dan bahan dasar bebulur kelor yakni menir/antah dan daun kelor yang baru dipetik.

Bahan dasar banek baso yakni berah putih, jagung kering giling, jagung manis, santan dan daun pandan, serta batang serai.
Bahan dasar pes nyale yakni nyale (cacing laut), dan bumbu (bawang merah, bawang putih, dan cabe merah).
Bahan dasar lelasiq yakni kacang pajang, biji kacang panjang, bawang putih, bawang merah dan cabe rawait.
Bahan dasar sumping parenggi yakni perenggi parut, tepung beras, gula pasir, gula merah, kelapa parut, garam dapur, dan daun pisang.
Bahan dasar sepat yakni ikan laut, udang, bumbu, terong, cabe, jeuk monte, daun ara ruku, garam, dan penyedap rasa.
Faozal mengatakan, pihak Institut Kuliner Amerika itu berjanji akan menayangkan film dokumenter tentang kuliner NTB itu di televisi bertaraf internasional seperti CNN.

"Setelah filmnya rampung, akan ditayangkan di CNN, dan itu akan berdampak sangat positif terhadap kemajuan pariwisata di NTB, yang juga mengandalkan wisata kuliner," ujarnya. (*)

Sumber: http://www.antarantb.com/berita/25889/institut-kuliner-amerika-dokumentasikan-makanan-tradisional-ntb