Penyaluran Dana Block Grant 2014 Terancam Dihentikan
SORENDIWERI-Tahun ini, seluruh sekolah di Supiori seharusnya dapat menerima kembali kucuran dana block grant dari Pemerintah, namun sayangnya kucuran dana tersebut terancam dihentikan, menyusul penggunaan dana block grand tahun 2012 banyak kelemahan dan belum dipertanggungjawabkan.
Hal ini diungkapkan Bupati Supiori, Fredrik Menufandu, S.H., M.H., M.M., pada kesempatan penyerahan bantuan motor tempel bagi nelayan di Supiori, senin (17/2) kemarin.
Bupati Fredrik Menufandu mengatakan, dana block grand yang seharusnya diterima para sekolah di Supiori, terancam tidak dapat disalurkan lagi seperti biasanya, karena kesalahan prosedur penyaluran yang sengaja dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Supiori serta belum ada pertanggungjawaban dari masing-masing sekolah penerima dana tersebut.
“Kita rugi besar, dana yang seharusnya dapat membantu operasional sekolah itu, terancam tidak disalurkan lagi, ini kerugian besar bagi masyarakat Supiori.” Tegas Bupati Fred Menufandu.
Dari hasil audit sementara dan laporan para kepala sekolah, penggunaan dana block grant 2012 di lapangan banyak melenceng dari petunjuk teknisnya. Sejumlah kepala sekolah mengakui bahwa dana tersebut tidak mereka korek atau gunakan, karena dana tersebut hanya numpang lewat di rekening sekolah dan diteruskan ke rekening kontraktor.
Penyaluran dana block grant tahun anggaran 2012 untuk rehabilitasi bangunan dan pengadaan mebel bagi 25 SD di kabupaten Supiori, setelah ditelisik oleh Pemda Supiori, ternyata banyak dibelit masalah. Hingga kini, masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Meskipun demikian, ada beberapa sekolah yang telah mencapai 100 persen.
Ada dugaan bahwa pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Supiori dan para kontraktor telah terlibat dalam proses penyaluran dana tersebut dengan melakukan potongan hingga 30 persen terhadap pihak penerima, yakni sekolah.
Penyaluran dana block grant di Supiori ini dianggap tidak sesuai mekanisme dan peruntukan yang sebenarnya, karena dalam petunjuk pelaksanaan harus dilakukan secara swakelola, namun kenyataan di lapangan dilakukan oleh para kontraktor.
Selain itu, rekening sekolah hanya dijadikan singgahan. Setelah dana masuk ke rekening, maka atas rekomendasi mantan kepala Pendidikan dan Olahraga kabupaten Supiori, Drs. Yesaya Sombuk, M.Si., yang kini menunggu pelantikan sebagai Bupati definitif kabupaten Biak Numfor telah memerintahkan para kepala sekolah untuk mencairkan dan langsung dialihkan ke rekening kontraktor. (hen/don/lo2)
SORENDIWERI-Tahun ini, seluruh sekolah di Supiori seharusnya dapat menerima kembali kucuran dana block grant dari Pemerintah, namun sayangnya kucuran dana tersebut terancam dihentikan, menyusul penggunaan dana block grand tahun 2012 banyak kelemahan dan belum dipertanggungjawabkan.
Hal ini diungkapkan Bupati Supiori, Fredrik Menufandu, S.H., M.H., M.M., pada kesempatan penyerahan bantuan motor tempel bagi nelayan di Supiori, senin (17/2) kemarin.
Bupati Fredrik Menufandu mengatakan, dana block grand yang seharusnya diterima para sekolah di Supiori, terancam tidak dapat disalurkan lagi seperti biasanya, karena kesalahan prosedur penyaluran yang sengaja dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Supiori serta belum ada pertanggungjawaban dari masing-masing sekolah penerima dana tersebut.
“Kita rugi besar, dana yang seharusnya dapat membantu operasional sekolah itu, terancam tidak disalurkan lagi, ini kerugian besar bagi masyarakat Supiori.” Tegas Bupati Fred Menufandu.
Dari hasil audit sementara dan laporan para kepala sekolah, penggunaan dana block grant 2012 di lapangan banyak melenceng dari petunjuk teknisnya. Sejumlah kepala sekolah mengakui bahwa dana tersebut tidak mereka korek atau gunakan, karena dana tersebut hanya numpang lewat di rekening sekolah dan diteruskan ke rekening kontraktor.
Penyaluran dana block grant tahun anggaran 2012 untuk rehabilitasi bangunan dan pengadaan mebel bagi 25 SD di kabupaten Supiori, setelah ditelisik oleh Pemda Supiori, ternyata banyak dibelit masalah. Hingga kini, masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Meskipun demikian, ada beberapa sekolah yang telah mencapai 100 persen.Ada dugaan bahwa pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Supiori dan para kontraktor telah terlibat dalam proses penyaluran dana tersebut dengan melakukan potongan hingga 30 persen terhadap pihak penerima, yakni sekolah.
Penyaluran dana block grant di Supiori ini dianggap tidak sesuai mekanisme dan peruntukan yang sebenarnya, karena dalam petunjuk pelaksanaan harus dilakukan secara swakelola, namun kenyataan di lapangan dilakukan oleh para kontraktor.
Selain itu, rekening sekolah hanya dijadikan singgahan. Setelah dana masuk ke rekening, maka atas rekomendasi mantan kepala Pendidikan dan Olahraga kabupaten Supiori, Drs. Yesaya Sombuk, M.Si., yang kini menunggu pelantikan sebagai Bupati definitif kabupaten Biak Numfor telah memerintahkan para kepala sekolah untuk mencairkan dan langsung dialihkan ke rekening kontraktor. (hen/don/lo2)
Sumber: http://bintangpapua.com/index.php/supiori/item/13256-penyaluran-dana-block-grant-2014-terancam-dihentikan