BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Wajah Pertanian Lombok yang Ditinggal Kaum Mudanya

Wajah Pertanian Lombok yang Ditinggal Kaum Mudanya

    Written by  Zainudin Syafari
    Fri,21 February 2014 | 18:20

KBR68H, Mataram - Para pemuda di Lombok, NTB, mulai meninggalkan lahan pertanian di desa-desa. Mereka lebih memilih bekerja sebagai TKI di luar negeri karena dinilai lebih menguntungkan.

Pemerhati pertanian dari Univeritas Mataram Hirwan Hamidi mengatakan, dampak dari menurunnya tenaga kerja pertanian di desa yaitu menurunnya kualitas hasil panen. Misalnya lahan satu hektar membutuhkan waktu panen sampai dua minggu karena minimnya tenaga kerja yang tersedia. Akibatnya mutu gabah turun karena dipanen melebihi usia panen.

“Sekarang di Lombok ini yang tinggal sebagai petani adalah yang tua-tua, yang sudah tidak kuat nyangkul. Nah yang muda-muda itu ke Malaysia, sehingga kalau panen dalam satu hektar itu dua sampai tiga orang yang panen. Yang dia pakai ngerontok adalah kayu. Saya pernah ukur satu hektar untuk panen gabah itu diperlukan waktu sekitar dua minggu,” katanya.

Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik Provinsi NTB, dari tahun 2010 sampai 2012, jumlah TKI yang resmi berangkat dari NTB lebih dari 151 ribu orang. Mayoritas TKI bekerja di sektor perkebunan di Malaysia.

Editor: Anto Sidharta

Sumber: http://www.portalkbr.com/nusantara/nusatenggara/3144297_4265.html