Tiap Bulan Tambah 10 Penderita HIV/AIDS
Thursday, 24 April 2014 06:38
MANADO — Jumlah penderita HIV/ AIDS Manado kian memperihatinkan. Data yang diperoleh dari Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Manado, dari tahun ke tahun terus bertambah. Sejak 1997 sampai Desember 2013 sudah 539 penderita. Menurut pengelola program KPA Manado, Sonny Winda, penderita berasal dari kelompok pekerja swasta, serta karyawan dan wiraswasta itu. “Itu nomor satu terbanyak. Dan nomor dua terbanyak yakni IRT, dan itu yang paling mengkawatirkan,” katanya. “Ada kemungkinan IRT bisa hamil, tapi dia tidak tahu kalau dalam dirinya sudah ada virus, dan imbasnya pada anaknya nanti yang pasti akan tetular,” ungkap Sonny.
Menurutnya, banyak orang yang tertular karena prilaku seks yang salah, terutama yang melakulan hubungan seks dengan cara berisiko (lihat grafis). Seperti berganti-ganti pasangan, dan itu faktor tertinggi di Sulut. Ditambahkanya, contoh tempat-tempat yang berisiko yang punya daya tarik yakin Pub, hotel short time, dan karyawan perusahaan di top level manajemen. “Semua itu tidak lepas dari yang namanya 3 M: man, mobile, with money,” bebernya.
Sedangkan menurut Kadis Dinkes Manado, Dr Robby Mottoh, Dinkes bersama KPA Manado selalu mengantisipasi pertambahan jumlah penderita HIV/AIDS di Manado. “Kami selalu turun lapangan untuk memeriksa tempat-tempat mana saja yan rentan terjangkit penyakit ini. Seperti café, pub, night club, dan tempat nongkrong PSK,” terang Mottoh.
Mottoh menambahkan, temuan penderita HIV/AIDS itu sangatlah baik. “Karena kalau kita temukan banyak penderita seperti dalam teori, satu ditemukan berarti masih banyak yang belum kita temukan,” ungkapnya. “Apabila ditemukan kami akan mengobati, dan melakukan sosialisasi. Karena dengan hal itu, paling tidak akan menekan angka penularan penyakit tersebut,”terangnya lagi.
Mottoh mengungkapkan, dulu pernah ada seorang pasien dan diperkenalkan ke masyrakat yang terjangkit HIV karena pernah berhubungan dengan seorang WNA yang telah terjangkit, tapi dia kini sudah sembuh atau sudah sehat kembali tapi walaupun penyakitnya belum hilang. “Kami menghimbau ke masyarakat Manado untuk hidup dengan baik bersama pasangan, suami istri saling setia, dan rajin beribadah,” kata Mottoh.
Menurut data Dinkes Manado, 2014 ini setiap bulan bertambah 10 penderita, dan mereka semua terdata di RS Prof. Kandou, RS Teling, RS Ratumbuysang. “Kalau ditotal sudah ada 575 penderita,” tambahnya. Sonny menambahkan, KPA intens melakukan sosialisasi pencegahan. Antara lain ke 20 tempat pijat, spa, atau zhiatsu. “Kami juga telah melakukan kerjasama dengan Disnaker untuk penyuluhan HIV/AIDS dengan cara mengumpulkan pekerja di pub, spa, dan lain-lain,” terang Sonny.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang penanggulangan HIV dan AIDS, menyebutkan yang wajib tes HIV yakni orang terindikasi IMS (Infeksi Menular Seksual), kelompok atau orang yang berprilaku seks berisiko yakni yang gonta-ganti pasangan seks dengan yang tidak memakai kondom. Katanya, ibu hamil juga wajib tes sebelum atau sesudah hamil harus tes, atau pasien TBC dan hepatitis. “Empat kelompok warga ini yang wajib tes HIV, dan yang satu lagi yakni warga binaaan Lapas karena bisa jadi mereka melakukan sodomi,” terangnya lagi. Ditambahkannya, di Manado sudah ada RS dengan pelayanan klinik VCT (Voluntery Clinic Tes), kemudian ada 15 Puskesmas di Manado yang melayani tes HIV.(tr-09/irz)
- Log in to post comments
- 208 reads