BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Tetap Optimistis Hadapi Tantangan di Pelosok

FESTIVAL PENDIDIKAN
Tetap Optimistis Hadapi Tantangan di Pelosok
Ikon konten premium Cetak | 30 Januari 2016 Ikon jumlah hit 24 dibaca Ikon komentar 0 komentar

AMBON, KOMPAS — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta semua pihak tak pesimistis menghadapi tantangan pendidikan di daerah terpencil. Ia berharap ada kesadaran bersama bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Hal tersebut pernah ia lakukan sebelum masuk pemerintahan.

Hal itu dikemukakan Anies saat membuka Festival Pendidikan Maluku di Ambon, Jumat (29/1). Acara tersebut digelar Dinas Pendidikan Maluku bersama Yayasan Heka Leka. Turut hadir dalam acara antara lain Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan, tantangan terbesar dalam memajukan pendidikan di Maluku adalah kondisi geografi yang terdiri atas 1.340 pulau. Banyak masyarakat di daerah terpencil belum merasakan sentuhan pendidikan layak.

Said melanjutkan, di daerah terpencil, fasilitas pendidikan jauh dari memadai. Banyak sekolah masih kekurangan ruangan belajar dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran, seperti buku, laboratorium, dan komputer.

Tenaga pengajar di daerah terpencil juga minim. Para guru banyak yang tinggal di ibu kota provinsi dan kabupaten. Guru-guru yang ditempatkan di pulau-pulau tidak betah karena kesulitan akses informasi.

"Uang gaji guru di perbatasan tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup mereka," katanya. Daerah terpencil di Maluku umumnya berada di bagian selatan Maluku, seperti Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara, dan Maluku Tenggara Barat.

Said menambahkan, kualitas guru di Maluku masih sangat rendah. Hal itu terlihat dari hasil Ujian Kompetensi Guru tahun 2015, yang menempatkan Maluku di urutan terakhir dari 34 provinsi di Indonesia. Dari 32.961 guru di Maluku, hanya 12.435 guru yang memenuhi kualifikasi sebagai guru profesional.

Pengalaman

Anies mengisahkan pengalamannya saat Indonesia Mengajar di Pulau Selaru, Maluku Tenggara Barat. Pulau tersebut berbatasan langsung dengan Australia.

Saat ini pemerintah pusat meluncurkan program Guru Garis Depan. Peserta yang dipilih adalah guru yang pernah mengajar di daerah terpencil. Saat ini Guru Garis Depan berjumlah 798 orang. Tahun ini, akan ada lagi penambahan 3.500 orang. (FRN)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/30/Tetap-Optimistis-Hadapi-Tantangan-di-Pelosok

Related-Area: