Kota JAYAPURA
Taman Kota Jadi Perhatian
Fabio Maria Lopes Costa
30 Juli 2015
Keindahan alam Kota Jayapura, Papua, terkenal hingga berbagai penjuru dunia. Namun, bukan berarti pemerintah kota berjuluk "Port Numbay" ini terlena dengan predikat itu. Pemerintah setempat gencar menghadirkan banyak ruang terbuka hijau dan gerakan penanaman pohon secara massal. Hasilnya selama dua tahun berturut-turut, Kota Jayapura meraih penghargaan Adipura.
Suasana Taman Imbi, Kelurahan Imbi, Kota Jayapura, beberapa saat lalu tampak ramai seperti biasanya. Puluhan pengunjung dari berbagai kalangan usia berada di taman itu. Taman itu dipenuhi banyak pepohonan nan rindang, hanya berjarak sekitar 100 meter dari toko buku Gramedia dan terletak di pusat kota. Selain suasana yang nyaman, kondisi taman pun bersih. Ada warga yang tidur-tiduran di lantai taman itu pula.
Taman Imbi menjadi salah satu tempat favorit bagi warga Kota Jayapura untuk bersantai pada waktu senja hingga malam. Ada yang datang sendiri atau bersama keluarganya. Selain Imbi, masih ada 11 taman lain yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kota Jayapura dan pihak swasta, seperti Taman Mandiri atau Taman Mesran.
Selama setahun terakhir, Pemerintah Kota Jayapura gencar mengupayakan aksi penanaman pohon dan tanaman hias di sejumlah ruas jalan yang menjadi pusat kemacetan pula. Misalnya, di jalan yang melintasi Bukit Skyland dan daerah Ekspo di Kelurahan Waena.
Ribuan tanaman hias menghiasi kedua sisi jalan di Skyland. Cuaca panas yang memayungi perjalanan pengguna kendaraan bermotor dari Sentani menuju pusat kota Jayapura, dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer (km) berubah menjadi sejuk saat memasuki kawasan Skyland.
Sementara di kawasan Ekspo, yang dahulu kawasan padat dan penuh debu, kini dihiasi tanaman hias yang ditanam di tengah pembatas jalan yang memisahkan dua jalur perlintasan kendaraan bermotor yang berlawanan arah.
Thomas Waridoan (28), warga Kota Jayapura, datang bersama anaknya, Dion Waridoan (3), serta keponakannya, Nikson Tibiai (5), ke Taman Imbi. Kedua bocah itu tertawa riang sambil bermain kejar-kejaran di tengah taman.
Thomas menuturkan, Taman Imbi beberapa tahun lalu adalah terminal angkutan kota dan terdapat banyak permukiman kumuh. Namun, Pemkot Jayapura bisa mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau nan menawan.
"Taman ini sangat bermanfaat bagi warga. Anak-anak pun memiliki tempat bermain. Hal ini tentu sulit di daerah lain, yang semakin tergerus pembangunan kawasan pertokoan dan perkantoran," tutur pria asal Manokwari, Papua Barat, itu.
Manfaat yang sama juga dirasakan Yunike Howay, warga Kota Jayapura lainnya. Wanita berusia 38 tahun itu selalu menghabiskan waktu bersama anaknya, David Obama (6), di Taman Mandiri, di samping Pelabuhan Porasko setiap akhir pekan. Aneka sarana permainan untuk anak-anak seperti ayunan pun tersedia di taman itu.
Menurut Yunike, kehadiran taman kota dan ruang terbuka hijau lain seperti di Bukit Skyland sangat berperan mengurangi polusi udara. Selain itu, kawasan terbuka hijau juga sebagai sarana menyelenggarakan sejumlah aktivitas dan menjadikan Jayapura sebagai kota yang ramah anak.
"Saya dan teman-teman selalu menggelar kebaktian bersama anak jalanan di Taman Mandiri atau Imbi setiap minggu. Kami tak perlu lagi mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa gedung. Bisa dikatakan Kota Jayapura adalah salah satu daerah di kawasan timur yang memiliki banyak ruang terbuka hijau bagi warganya," ujar perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu.
Fokus kebersihan
Pemkot Kota Jayapura tidak semata-mata fokus untuk menghadirkan banyak ruang terbuka hijau. Namun, pemkot juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana, khususnya di instansi Dinas Kebersihan dan Pemakaman (DKP) Kota Jayapura.
Sebanyak 45 truk pengangkut sampah disiapkan dan tiga bank sampah hadir di sejumlah kelurahan, yakni Wagno, Argapura, dan Hamadi. Sampah plastik dipisahkan dari sampah organik sehingga dapat dijadikan kompos Dua tempat untuk sampah plastik dan satu tempat untuk sampah organik. Lima bank sampah lain dikelola Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jayapura.
Petugas DKP Kota Jayapura tak hanya membersihkan area perkantoran dan fasilitas publik lainnya. Peranan mereka diperluas hingga ke kompleks perumahan. Dari pukul 03.00 WIT, petugas mulai beraksi mengangkut sampah di kompleks perumahan itu.
Selain itu, tugas membersihkan wilayah Jayapura bukan tugas petugas DKP. Setiap Jumat, pegawai negeri sipil di semua instansi di Pemkot Jayapura juga dikerahkan untuk membersihkan sejumlah area dan menanam pohon di kawasan Bukit Skyland.
Berita Terkait
Anggaran Pun Ditingkatkan [Konten premium] Cetak | 30 Juli 2015
Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Jayapura Jacobus Itaar mengatakan, perbaikan fasilitas dan kinerja pegawainya merupakan terobosan dari Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano sejak tahun 2011.
"Terobosan dari Pak Benhur dalam bidang lingkungan telah mendatangkan prestasi besar bagi Kota Jayapura. Misalnya, sertifikat Adipura tahun 2012 dan penghargaan Adipura tahun 2013 serta 2014 untuk kategori Kota Sedang," papar Jacobus.
Galang kerja sama
Dalam menjaga kelestarian alam dan menciptakan ruang terbuka hijau bagi warga, Pemkot Jayapura juga menggandeng banyak organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, salah satunya adalah World Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia.
Dalam dua tahun terakhir, pemda bersama WWF mereboisasi sejumlah lahan kritis yang masuk dalam area hutan lindung Gunung Cycloop. Penyebab terjadinya lahan kritis adalah maraknya aksi penebangan liar dan pembakaran hutan oleh sekelompok masyarakat. Upaya yang dilakukan kedua pihak adalah menanam sekitar 1.000 bibit sejumlah jenis pohon, seperti trembesi, mahoni, dan kayu besi di sejumlah daerah, yakni Bhayangkara, Anafre, dan Kampwolker.
Selain itu, Pemkot Jayapura bersama WWF juga meluncurkan sebuah modul pembelajaran tentang peduli lingkungan bagi siswa sekolah dasar tahun ini.
"Modul ini disampaikan guru dalam mata pelajaran muatan lokal bagi siswa SD kelas I hingga kelas VI. Pendidikan tentang lingkungan harus diajarkan mulai sejak dini sehingga kelestarian alam di Jayapura terus terjaga pada masa mendatang," ujar Direktur WWF Indonesia Region Papua Benja V Mambai.
Benja mengharapkan Pemkot Jayapura tak hanya fokus untuk penataan ruang terbuka hijau. Namun, Pemkot juga melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan secara kontinu.
"Kami mengapresiasi komitmen Pak Benhur beserta jajarannya dengan menghadirkan kebijakan yang pro lingkungan. Namun, saya melihat upaya itu belum maksimal karena masih rendahnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk menggalakkan gerakan peduli lingkungan perlu diperkuat hadirnya sebuah peraturan daerah," ujar Benja.
Lingkungan yang hijau tidak hanya menyejukkan, tetapi juga bisa menyejahterakan rakyat.
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/07/30/Taman-Kota-Jadi-Perhatian
- Log in to post comments
- 142 reads