BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Syahrul Ketuk Hati Warga Sulsel

Wed,19 February 2014 | 00:03
Syahrul Ketuk Hati Warga Sulsel

MAKASSAR, FAJAR -- Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin intens berkomunikasi.  Soalnya, baik Syahrul maupun Ilham sama-sama mencemaskan isu demonstrasi menyambut kedatangan Presiden RI di Ranah Sulsel.

Bahkan secara khusus, Syahrul menyambangi Ilham di Balaikota Makassar, Selasa siang, 18 Februari, untuk memastikan keamanan jelang kedatangan SBY.  Syahrul tak langsung menuju ruang kerja Ilham, melainkan diajak terlebih dahulu ke Menara Balaikota di lantai 11 untuk melihat Kota Makassar dari ketinggian.

Dalam perbincangan intensif mereka, masalah demonstrasi menjadi fokus pembicaraan keduanya. Sekadar catatan, pascapilgub Sulsel 2013, ini merupakan kunjungan pertama kalinya bagi Syahrul ke Balaikota Makassar.

Syahrul mengatakan, ia mengunjungi Ilham untuk melakukan koordinasi terkait rencana kedatangan SBY. Ia menegaskan, keamanan harus dipastikan sebelum SBY datang. Kedatangan orang nomor satu di RI tersebut akan membawa banyak manfaat bagi Sulsel. Apalagi banyak proyek yang akan diresmikan.

"Saya dengan Pak Wali Kota siap menerima Presiden. Tentu saja saya harapkan dukungan dari semua pihak, termasuk dari media," ujar Syahrul.
Syahrul berharap, tidak ada demo dalam kunjungan kerja SBY nanti karena menurutnya, orang Sulsel memiliki tradisi menghormati tamu. Ia mengakui, riak-riak sebelum SBY datang itu hal biasa, termasuk ketika ia telah pulang nanti.

"Saya mengetuk hati semua pihak, terutama orang Bugis, Makassar, Luwu, Mandar, dan Toraja, yang punya karakter sama menyambut orang yang datang ke rumahnya,"  imbuhnya.

Sama dengan Syahrul, Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, juga sangat mengkhawatirkan terjadinya aksi demonstrasi mengadang kedatangan SBY. Ia mengakui, kunjungan Syahrul ke balaikota merupakan koordinasi karena dirinya bertanggung jawab penuh terhadap situasi kondusif di Makassar.

Ilham mengaku telah mengajak mahaiswa berdialog terkait urgensi kedatangan SBY ke Sulsel. Menurut Ilham, kedatangan SBY bisa membawa dampak positif bagi daerah karena dengan demikian, akan ada beberapa proyek yang bisa dipercepat setelah ia melihatnya langsung.

"Tidak dilarang demo, tetapi mari kita hargai SBY sebagai simbol negara dan sebagai seorang Presiden. Semua pejabat daerah sangat berharap kedatangan SBY. Kalau hadir kan, kita bisa "bisik-bisik" (usulan proyek, red)," urai Ilham.

Ia mengatakan, selama hampir 10 tahun jadi Presiden, baru kali inilah SBY akan menginap di Makassar sehingga hal ini harus dimanfaatkan dengan baik. Dalam kapasitas sebagai Wali Kota Makassar, Ilham akan mendampingi dan menjemput SBY di Bandara Hasanuddin.

Kedatangan SBY, lanjut dia, manfaatnya akan kembali kepada masyarakat sendiri. Alasannya, bisa saja ada usulan yang dianggapnya penting, itu akan langsung direalisasikan SBY.

Mantan Kepala Biro Humas yang kini menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa Pemprov Sulsel, Agus Sumantri, mengatakan, kedatangan Syahrul ke balaikota hanya silaturahmi biasa sekaligus persiapan penyambutan kedatangan SBY.

Garongkong

Sesuai jadwal resmi yang dirilis staf kepresidenan per Senin 17 Februari pukul 15.00 Wita, SBY direncanakan tiba di Galaktika Maros pukul 10.00 Wita.

Dalam jadwal tersebut, ada sejumlah agenda yang sebelumnya telah disusun berubah. Peresmian dua proyek besar yakni Pelabuhan Garongkong di Barru dan Bendungan Tomatoppe di Kabupaten Luwu, dihapus dalam daftar agenda.

Setibanya di Galaktika, rombongan SBY yang diperkirakan 25 mobil, akan langsung menuju Kabupaten Pangkep tepatnya di Tonasa V. Dari Tonasa, seperti rilis terbaru yang diterima FAJAR dari Sekretariat Negara pukul 23.50 Wita,  Presiden SBY menuju Parepare.

Presiden dijadwalkan akan makan malam bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan,  tokoh masyarakat dan tokoh agama Kota Parepare. Presiden SBY akan bermalam di rumah jabatan Wali Kota Parepare, sebelum esoknya menuju Enrekang.

Pelaksana tugas Sekda Sulsel, Abdul Latief mengatakan, persoalan agenda yang berubah memang menjadi kewenangan Presiden. Meski sejumlah daerah telah melakukan persiapan, namun jika ada perubahan itu tidak menjadi masalah. Termasuk pembatalan peresmian Pelabuhan Garongkong di Barru.

"Staf kepresidenan itu melakukan evaluasi terus-menerus. Bahkan agenda resmi yang telah dirilis pun masih bisa berubah, sesuai situasi dan kondisi. Semua bergantung wewenang staf kepresidenan," ujar Abdul Latief, kemarin.

Pada hari kedua, dari Kota Parepare SBY bertolak ke Enrekang. Di kota itu, Kepala Negara akan meninjau Masjid Darussalam dan SDN No 140 Kabere yang dibangun oleh TNI AD (ABRI/TNI Masuk Desa), dan Baruga (pendopo) Pak Letnan (yang diprakarsai TB Silalahi, red), juga di Kabere.

Di Enrekang, Presiden dan rombongan dipastikan akan beristirahat di Resting House. Di sana orang nomor satu Indonesia itu disediakan sesi foto untuk mengabadikan momen dengan latar Gunung Bambapuang (Gunung Nona).

Dari Enrekang, rombongan menuju Kabupaten Tana Toraja. Di daerah ini, SBY menghadiri acara di pelataran Kolam Makale. Agendanya, SBY akan diberi gelar adat.

Lepas dari Kota Makale, ia akan meninjau lokasi tujuan wisata Ketekesu lalu menuju Hotel Misiliana di Toraja Utara.

Pada hari ketiga, Jumat 21 Februari, SBY akan meninjau lokasi wisata Londa sebelum menuju Kota Palopo. SBY akan melaksanakan salat jumat di Masjid Agung Palopo. Usai salat, SBY akan menghadiri acara adat di Istana Datu Luwu Kota Palopo.

Dari Kota Palopo Rombongan bergerak di Kabupaten Luwu. Di Bumi Sawerigading itu, SBY akan istirahat di rumah jabatan Bupati Luwu di Belopa. Rombongan lalu bergeser ke Sidrap, dan akan meninjau BUMN khusus peternakan PT Berdikari United Livestock. Di sini, Presiden akan melihat perkembangan terkini upaya menjaga stabilitas harga daging sapi.

Infrastruktur yang dimiliki BUMN ini cukup lengkap untuk menggerakkan sektor bisnis sapi mulai dari hulu, yaitu peternakan sekitar 12.000 ekor sapi hingga bagian hilirnya, yakni penjualan daging sapi kemasan.

Dari Sidrap, rombongan Kepala Negara akan meninjau tambak Pendidikan Hasanuddin, Desa Bojo, Kabupaten Barru. Di tempat ini, komunitas Universitas Hasanuddin bersama Pemerintah Kabupaten Barru, akan menyaksikan maket kolam mini pengembangan dan pembudidayaan kepiting tulang lunak dan udang.

Dari Barru,  SBY dan rombongan menuju Makassar. Di Makassar, SBY dijadwalkan menginap di Hotel Imperial Aryaduta dan paginya akan langsung bertolak ke Yogyakarta.

Sementara itu, dua unit tank milik Batalyon Kaveleri (Yonkav) Kodam VII/ Wirabuana ditempatkan di Sidrap mengamankan kunjungan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di daerah ini, 22 Februari mendatang.

Dalam rangka kunjungan RI 1 di Sidrap itu, pihak Kodam VII/Wirabuana juga menempatkan sedikitnya 400 personel aparat TNI gabungan di Sidrap. "Khusus Yonkav, kita siapkan 1 SSK atau 100 orang personel," ujar Komandan Kodim 1420 Sidrap, Letkol (Kav) Husnizon, selaku Dansatgas kunjungan Presiden.

Pihak TNI tegas Husnizon siap mengamankan agenda kunjungan kenegaraan SBY di Bumi Nenek Mallomo. Pengamanan dari unsur TNI, kata dia, lebih diperketat di wilayah kunjungan presiden. (rid-iad-eds/usle)

Sumber: http://www.fajar.co.id/metromakassar/3140141_5662.html