BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sulteng Berpotensi Hasilkan Rumput Laut 10 Juta Ton Pertahun

Sulteng berpotensi hasilkan rumput laut 10 juta ton pertahun

Kamis, 14 Februari 2019 15:57 WIB

Direktur Seameo Biotrop Dr Irdika Mansur (tengah), Kadis KP Sulteng (Dr Hasanuddin Atjo dan Dr Muh Nur Sangaji (Univeristas Tadulako Palu) berslaaman usai menandatangani MoU di Bogor, Kamis (14/2) Antaranews Sulteng/Rolex Malaha) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
Hasanuddin Atjo: lima tahun ke depan, kita berharap mampu memproduksi 6 juta ton rumput laut tiap tahun
Bogor (Antaranews Sulteng) - Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki panjang pantai sekitar 7.000 kilometer memiliki potensi untuk menghasilkan rumput laut basah sebanyak 10 juta ton tiap tahun.

"Sekarang ini baru bisa terealisasi 1,13 juta ton dan menjadi tiga besar penghasil rumput laut di Indonesia pada 2018," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo kepada wartawan di Bogor, Kamis.

Usai menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur Seameo Biotrop Dr Irdika Mansur dalam pengembangan bibit rumput laut dengan teknologi kultur jaringan, Hasanuddin Atjo mengemukakan tekadnya untuk mengembangkan industrialisasi rumput laut dengan memanfatakan potensi yang dimiliki.

Ia menyebutkan keunggulan yang dimiliki Sulteng untuk menjadi daerah produsen terbesar rumput laut adalah sumber daya yang besar karena terdapat sekitar 2,2 juta hektare areal perairan yang cocok dan sangat cocok untuk budidaya komoditas ini.

Keunggulan kedua adalah pasar rumput laut sangat terbuka bahkan saat ini harga rumput laut bisa mencapai Rp20.000/kg dan didukung dengan regulasi atau intervensi pemerintah yang sangat besar untuk mendukung pengembangan budidaya dan industrialisasinya.

Masalah terbesar untuk merevitalisasi budidaya dan industrialisasi rumput laut di Sulteng adalah sistim budidaya yang masih sangat konvensional sehingga produksi dan produktivitas areal budidaya masih sangat rendah.

Masalah lainnya adalah pola pikir dan perilaku pembudidaya yang tidak disiplin dalam mengikuti prosedur standar mulai dari teknik budidaya sampai pada penanganan panen dan pascapanen sehingga lahan-lahan budidaya kurang produktif dan kualitasnya relatif rendah.

Karena itu, kata Atjo, pihaknya menggandeng Seameo Biotrop untuk mengembangkan budidaya dan industrialisasi rumput laut ini karena telah memiliki teknologi kultur jaringan dalam menghasilkan bibit rumput laut yang unggul.

Keunggulan bibit rumput laut teknologi kultur jaringan ini adalah pertumbuhannya lebih cepat tiga sampai empat kali dibanding bibit biasa dan kandungan keragenannya mencapai 40-44 persen, lebih tinggi dibanding bibit biasa yang hanya 30-32 persen.

Kepala Dinas KP Sulteng Dr Hasanuddin Atjo (kiri) memberikan keterangan pers bersama Direktur Seameo Biotrop Dr Irdika Mansur di Gedung Seameo Bitrop Pakuan Bogor, Kamis (14/2) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha/)

Untuk mewujudkan industrialisasi rumput laut ini, DKP Sulteng akan membangun percontohan budidaya di tiga titik pada tiga kluster pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Sulteng dimana setiap titik akan dibangun laboratorium pengembangan bibit.

"Dengan kerja sama ini, kami berharap, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, produksi rumput laut Sulteng bisa mencapai 6 juta ton/tahun atau 60 persen dari potensi yang dimiliki sebesar 10 juta ton," ujarnya.

Sementara itu Direktur Seameo Bitrop Irdika Mansur mengatakan bahwa MoU tentang revitalisasi budidaya dan industrialisasi rumput laut di Sulteng akan berjalan selama tiga tahun.

Kegiatan utama dalam kerja sama ini adalah memproduksi bibit rumput laut unggul dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat serta memberikan pendampingan kepada para penyuluh dan pembudidaya dalam hal teknik budidaya yang intensif. Seameo Biotrop juga akan membantu memperkuat kapasitas laboratorium kultur jaringan Univeristas Tadulako (Untad) Palu baik menyangkut sumber daya manusianya maupun sarana dan prasarananya..

Penandatanganan MoU ini dirangkaikan dengan workshop dan diskusi terfokus mengenai kekuatan, peluang, aspirasi dan hasil yang akan dicapai dalam pengembangan kerja sama ini.

Workshop ini menghadirkan para pakar di bidang teknologi budidaya, pengolahan, dan bisnis rumput laut dari Seameo Biotrop, IPB Bogor, Universitas Tadulako Palu dengan pembicara kunci Kepala Dinas KP Sulteng Dr Hasanuddin Atjo.

Direktur Seameo Biotrop Irdika Mansur memberikan sambutan pada workshop teknologi kultur jaringan dalam pembudidayaan rumput laut di Bogor, Kamis (14/2) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
Pewarta : Rolex Malaha
Editor: Muhammad Hajiji
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Sumber: https://sulteng.antaranews.com/berita/51223/sulteng-berpotensi-hasilkan-rumput-laut-10-juta-ton-pertahun

Related-Area: 
Tag Referensi: