BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Senyum Mengembang dari Jokowi untuk Warga NTT...

AKTIVITAS PRESIDEN
Senyum Mengembang dari Jokowi untuk Warga NTT...
Ikon konten premium Cetak | 28 Juli 2015

Masih di tengah-tengah suasana Lebaran, Jumat (24/7), Presiden Joko Widodo mendadak melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena dadakan dan juga masih suasana Lebaran, persiapan kunjungan kerja itu pun menjadi minim.
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/7). Presiden gembira karena progres pembangunan proyek yang dimulai pada 20 Desember 2014 itu berjalan cukup cepat.
KOMPAS/C WAHYU HARYO PSPresiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/7). Presiden gembira karena progres pembangunan proyek yang dimulai pada 20 Desember 2014 itu berjalan cukup cepat.

Akibatnya, perangkat Presiden hingga Pemerintah Provinsi NTT kalang kabut mempersiapkan kedatangan Presiden dan rombongan. Maklum saja, Pemprov NTT, misalnya, baru diberi tahu sehari sebelum Presiden Jokowi berangkat pada Jumat sore. Padahal, kunjungan Jokowi dilakukan dua hari hingga Sabtu (25/7).

Kerepotan juga dirasakan anggota staf di Sekretariat Negara. "Biasanya beberapa hari sebelum kunjungan kerja Presiden, ada rapat koordinasi (rakor) untuk perangkat mempersiapkan semuanya. Ini rakor dilakukan hanya beberapa jam sebelum kunjungan," kata seorang anggota staf yang sempat bingung meskipun terbiasa dengan ritme kerja dadakan Presiden Jokowi itu.

Untuk berangkat ke Kupang pada Kamis malam, ia harus berupaya keras mendapatkan tiket pesawat yang segera terbang untuk mendahului kedatangan rombongan Presiden. Padahal, penerbangan dari Jakarta ke Kupang terbatas. Terpaksa, mereka harus lebih dulu transit ke Denpasar dan melanjutkan penerbangannya ke Kupang pada Jumat dini hari.

Para petugas di Setneg yang biasa disebut perangkat Presiden karena harus melekat pada agenda dan protokoler kepresidenan memang dituntut setiap saat siap siaga. Termasuk untuk urusan mengirim kendaraan dinas Presiden berikut pengawalnya dengan menggunakan pesawat Hercules.

Jokowi punya alasan di tengah kepergiannya yang dadakan dan di tengah-tengah masih suasana Lebaran. "Saya datang ingin memastikan proyek Bendungan Raknamo yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 20 Desember 2014, apakah pembangunannya berjalan?" ujar Presiden yang didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebelum tiba di Bendungan Raknamo.

Menurut Presiden, pihaknya mendadak datang karena ingin melihat proses pembangunannya seperti apa. "Saya baru memberi tahu Gubernur (NTT) kemarin," kata Jokowi.

Sebagai Gubernur, Frans merasakan, baru kali ini ada Presiden yang datang saat peletakan batu pertama dan datang lagi untuk mengecek kemajuan pembangunannya.

Sejauh ini, Bendungan Raknamo dibangun di areal seluas 245,4 hektar yang dirancang akan digenangi seluas 147 hektar. Bendungan yang dibangun dengan dana Rp 710 miliar ini ditargetkan rampung tiga tahun mendatang. Selanjutnya, diharapkan bendungan tersebut dapat mengairi 1.250 hektar sawah. Tujuan pembangunannya, selain diharapkan dapat menyediakan air baku di Kabupaten Kupang, juga menjadi pengendali banjir dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro berkapasitas 0,2 megawatt.

"NTT ini mempunyai masalah besar, yakni ketersediaan air. Dengan kondisi di lapangan yang tandus dan tak ada air, sampai kapan pun masalah (kekeringan dan rawan pangan) di sini tak akan selesai (jika tak diatasi dengan bendungan)," ujar Jokowi.

Ketersediaan air menjadi kunci untuk membangun NTT. Setelah air tersedia, baru pertanian dan peternakan bisa lebih dikembangkan. Tak heran, jika selain Raknamo, pemerintah juga mempercepat pembangunan 6 bendungan lain, pembangunan 100 embung ukuran sedang, dan pembuatan 1.000 sumur bor.

Di lokasi Bendungan Raknamo, Presiden melihat hamparan bukit yang sebagian sudah dipangkas sesuai konstruksi bendungan. Presiden juga meninjau terowongan air menembus bukit yang juga sudah dibangun. Saat ini, kemajuan pembangunan bendungan sudah 15,76 persen. "Lihat wajah saya," jawab Presiden semringah saat ditanya kesannya atas kemajuan pembangunan bendungan Raknamo. Jokowi tak menyangka progresnya secepat itu dalam kurun waktu tujuh bulan.

Tak bisa "simsalabim"

Presiden boleh sedikit tersenyum lega karena mimpinya untuk menyediakan air bagi warga NTT mulai terlihat wujudnya. Meskipun nantinya terwujud, Presiden tentu masih menghadapi realitas bahwa sebagian besar wilayah NTT mengalami rawan pangan akibat kekeringan.

Di sela kunjungannya, Jokowi juga membagikan paket bahan makanan berupa 50 ton beras dan minyak goreng untuk masyarakat kurang mampu. Untuk menekan kasus gizi buruk, Presiden menyatakan sudah menggulirkan Program Sarapan Sehat bagi seluruh anak PAUD, TK, dan SD di NTT.

Kondisi yang memprihatinkan memang menuntut empati para pejabat pemerintah atas penderitaan rakyat NTT. "Kita memang memberi perhatian khusus. Ada tahapannya. Jangan minta simsalabim langsung rampung, tidak bisa," pungkasnya.

Di luar jadwal, Presiden juga memenuhi permintaan Gubernur NTT melihat kondisi pabrik PT Semen Kupang yang dibangun pada 22 Desember 1980 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Soeharto pada 14 April 1984. Pabrik tersebut pernah mengalami pasang surut.

Presiden kemudian mengambil keputusan strategis, yaitu meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap dari 300.000 ton per tahun menjadi 1,8 juta ton per tahun dalam tiga tahun. Untuk peningkatan kapasitas produksi, pemerintah berjanji menyuntik modal Rp 2 triliun. Tentu, janji itu tak sekadar janji pula. (WHY)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/07/28/Senyum-Mengembang-dari-Jokowi-untuk-Warga-NTT

Related-Area: