BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sarjana Harus Lakukan Gerakan Perubahan di Masyarakat

Monday, 26 May 2014
Sarjana Harus Lakukan Gerakan Perubahan di Masyarakat

Ambon - Sarjana dan tenaga ahli atau profesional yang dilahirkan dari suatu Perguruan Tinggi, merupakan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus dapat menggerakkan perubahan di dalam masyarakat dan daerah.

Hal mendasar yang diharapkan menjadi perhatian setiap Perguruan Tinggi di daerah adalah bagaimana menjadi laboratorium dari kajian-kajian implementer yang siap digunakan oleh pemerintah daerah dan lembaga publik lainnya, untuk bersama mencerdaskan seluruh kehidupan berbangsa.

“Sebuah Perguruan Tinggi dalam kehadirannya di masyarakat adalah salah satu cara kita menjawab kebutuhan-kebutuhan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia dan profesionalisme Pelayanan Publik. Olehnya, para sarjana harus dapat menggerakan peruahan di dalam masyarakat dan daerah,” ungkap Gubernur Maluku, Said Assagaff, dalam sambutannya dalam acara Wisuda Sarjana Periode Pertama Tahun 2014 Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), yang berlangsung di Aula Kampus UKIM, Sabtu (24/5).

Ia mengatakan, harapan ini selaras dengan tema yang di usung UKIM  yakni “Mencerdaskan Manusia Demi Peningkatan Kesejahteraan Dalam Kehidupan Bergereja, bermasyarakat dan bernegara”.

Menurutnya, bangsa yang cerdas adalah bangsa yang maju. Pembangunan Indonesia akan berhasil jika kita serius memberi perhatian terhadap pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya.

“Yang harus selalu kita persiapkan dan kembangkan adalah kemampuan kita dalam menyelenggarakan pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tentu kita semua gembira menyaksikan bertambahnya program-program studi maupun fakultas yang baru di universitas-universitas yang ada di Maluku, misalnya fakultas kedokteran di UNPATTI maupun fakultas Kesehatan dengan konsentrasi pada ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat di UKIM. Itu adalah tanda bahwa UKIM serius dan benar-benar ingin menjawab kebutuhan pembangunan di Maluku di bidang pendidikan tinggi,” ujarnya.

Selaku pemerintah daerah, Assagaff merasa bangga karena perguruan tinggi di Maluku telah mampu menyelenggarakan jenjang magister dan doktoral, selain diploma dan sarjana, termasuk Program Pascasarjana Teologi di UKIM, kendati program magister dan doktoral belum merata di semua universitas di Maluku, tetapi diharapkan, dengan makin baiknya kualitas pendidikan yang diselenggarakan, yang ditandai dengan meningkatnya kualitas akreditasi setiap program studi di seluruh perguruan tinggi di Maluku, maka secara keseluruhan pencapaian itu dapat memperbaiki Human Development Index Maluku, terutama di bidang pendidikan.

“Selaku pemerintah, saya selalu mendorong supaya seluruh perencanaan peningkatan kualitas lembaga pendidikan tinggi, mendorong kita untuk mengembangkan keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain di Indonesia, dan secara khusus di Maluku. Saingan UKIM bukan UNPATTI atau UNIDAR. Begitu pula sebaliknya, saingan Unpatti bukan UKIM atau UNIDAR,  tetapi saingan semua universitas dan sekolah tinggi di Maluku adalah universitas-universitas yang ada di Jawa dan Sulawesi.  Kita harus menatap masa depan dalam cita-cita bersama untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dengan mengedepankan keunggulan komparatif dari program-program studi yang dikembangkan di universitas dan sekolah tinggi yang ada di Maluku,” katanya.

Sementara itu, Rektor UKIM, Pendeta C. Alyona dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada semua orang tua dari para wisudawan, sebab orang tua turut menginvestasi pembangunan manusia untuk bangsa ini.

“Saya mengucapkan selamat bagi seluruh wisudawan-wisudawati, selamat datang dalam dunia kerja dan usaha. Abdikan seluruh ilmu bagi kemanusiaan, sebab di situlah anda semua terpanggil untuk menyatakan kebenaran dari apa yang telah anda pelajari bahwa ilmu adalah untuk kehidupan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Gereja Protestan Maluku yang turut bertanggungjawab terhadap kemajuan pendidikan di daerah melalui UKIM. Bagi seluruh civitas akademika, saya ucapkan terimakasih atas seluruh pengabdian untuk menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik,” ujarnya.

Dirinya juga berharap para lulusan sarjana ini tidaklah menjadi beban bagi pemerintah daerah dengan hanya menunggu untuk menjadi PNS tetapi sebaliknya harus mampu untuk menciptakan lapangan kerja sendiri tapa harus menjadi beban bagi diri sendiri, orang tua, sesama maupun bagi bangsa dan negara.

Untuk diketahui, sebanyak 141 sarjana UKIM yang diwisudakan berdasarkan Keputusan Rektor UKIM Nomor 28/UKIM/H/2014 tertanggal 24 Mei 2014.  (S-16)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/sarjana_harus_lakukan_gerakan_perubahan_di_masyarakat#sthash.zWhlegeX.dpuf