BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Rekrutmen Technical Assistance untuk Implementasi Komponen Perubahan Perilaku dalam Program Document OCSEA & Digital Literacy

Selama kurun hampir tiga tahun terakhir semenjak ditetapkannya pandemic COVID- 19 di Indonesia, UNICEF telah memberikan dukungan komunikasi resiko dan pelibatan masyarakat (RCCE) kepada pemerintah Indonesia untuk memastikan munculnya dan menginkatnya permintaan vaksinasi COVID-19 di lapisan masyarakat dan adopsi pencegahan perilaku COVID-19. UNICEF bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, lembaga berbasis agama, jaringan pemuda, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media massa, mitra pembangunan dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lainnya untuk memperkuat upaya pembangunan nasional yang sedang berlangsung untuk mengatasi dampak langsung dan jangka panjang dari COVID-19 di Indonesia.

Dukungan RCCE UNICEF telah berkontribusi pada keberhasilan program vaksinasi COVID-19 pemerintah Indonesia. Namun, survei omnibus UNICEF dan Nielsen yang dilakukan pada kuartal terakhir tahun 2021 menunjukkan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang resiko penularan masih rendah, praktik cuci tangan pakai sabun menurun dan proporsi orang yang tidak dapat mengidentifikasi hoax dan misinformasi tetap tinggi (39 persen). Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) menunjukkan bahwa 2.217 hoaks terkait COVID-19 telah beredar lebih dari 6 ribu kali di media sosial dan 528 hoaks tentang vaksinasi COVID-19 telah beredar lebih dari 3 ribu kali sejak Januari 2020. Hoaks dan misinformasi menjadi salah satu tantangan utama penanggulangan COVID-19 di Indonesia.

Saat ini, pemerintah sedang mempersiapkan transisi dari status pandemi ke endemi, dan penanganan hoaks dan misinformasi menjadi prioritas nasional. Untuk mendukung pemerintah dalam transisi ini, UNICEF terus memimpin koordinasi respons RCCE, termasuk manajemen infodemi untuk meningkatkan permintaan terhadap vaksinasi COVID-19 dan imunisasi rutin anak.

Menindaklanjuti hal ini, bagian Perubahan Perilaku dan Sosial beserta Perlindungan Anak UNICEF Kantor Wilayah Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan BAKTI akan mengimplementasikan program kolaborasi yang memiliki 2 (dua) komponen. Komponen pertama bertujuan untuk mempromosikan lingkungan aman melalui pendekatan kesadaran untuk mencegah kekerasan berbasis gender dan eksploitasi seksual terhadap anak di ranah online. Komponen kedua bertujuan untuk mempromosikan perilaku pencegahan COVID-19 seperti 3M (mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan memakai masker), meningkatkan permintaan terhadap vaksinasi COVID-19 dan menangani hoax dan misinformasi.

Oleh sebab itu, untuk menjalankan komponen kedua atau komponen perubahan perilaku pada program ini, UNICEF dan BAKTI akan merekrut 1 (satu) staff teknis yang akan bertanggung jawab dalam implementasi dan target capaian komponen kedua.

B. Output dan Rencana Kegiatan
Output program ini berupa: tenaga kesehatan, kader, guru, anak muda, serta pemerintah lokal dan mitra terkait yang ditargetkan mempunyai kapasitas terhadap literasi kesehatan digital dan manajemen infodemi.
Untuk mencapai output ini, kegiatan yang akan dilaksanakan berupa:
1. Mengembangkan materi KIE mengenai literasi digital dan manajemen infodemi serta alat komunikasi dan monitoring.
2. Mengadakan Training of Trainers (ToT) untuk membangun kemampuan KAP (Komunikasi Antar Pribadi) dan literasi digital pada trainer/pelatih serta mengadakan pelatihan untuk tenaga kesehatan, terutama promotor kesehatan, kader dan guru terhadap RCCE dan literasi kesehatan digital.
3. Menyediakan dan memfasilitasi sesi edukasi RCCE dan literasi digital untuk menargetkan komunitas (orang tua, murid sekolah dan anak muda) dalam menggunakan pendekatan KAP.
4. Mengadakan kegiatan yang melibatkan anak muda dimana mereka mendeklarasikan komitmennya untuk mendukung isu keamanan daring dan literasi kesehatan digital.
5. Membangun kelompok kerja manajemen infodemi untuk memastikan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah lokal (Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, dll), organisasi masyarakat sipil, jaringan kepemudaan, akademia dan mitra-mitra relevan lainnya dalam memperkuat kapasitas manajemen infodemi.

C. Durasi Kerja, Target Lokasi dan Target Capaian
1. Durasi Kerja
Program ini akan berlangsung dari awal Januari hingga awal Juni 2023.

2. Target Lokasi
Intervensi akan dilakukan di 4 kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Makassar, Maros, Bone dan Wajo.

3. Target Capaian
a. 500 tenaga kesehatan, termasuk promotor kesehatan, kader posyandu, guru dan anak muda dilatih menjadi komunikator dan diberikan kemampuan KAP.
b. 30,000 orang tua, guru dan anak muda mendapatkan sesi edukasi mengenai perilaku pencegahan COVID-19, vaksinasi COVID-19, imunisasi rutin anak dan literasi digital menggunakan pendekatan KAP.
c. 200 anak muda terlibat dalam kegiatan pelibatan anak muda yang tujuan akhirnya adalah deklarasi komitmen untuk mendukung isu literasi digital.
d. Terciptanya rencana aksi dan terbentuknya kelompok kerja manajemen infodemi sub-nasional yang terdiri dari lapisan pemerintah lokal, lembaga berbasis agama, jaringan pemuda, organisasi masyarakat sipil, akademisi dan media.

Info lengkap tertera dalam lampiran kerangka acuan. 

Info lengkap tertera dalam lampiran kerangka acuan

Kirimkan CV anda ke:  info@bakti.or.id  paling lambat tanggal 19 Desember 2022

Mohon tuliskan judul surel  anda sebagai berikut : “(posisi yang dilamar)-(nama anda)"

Hanya pelamar yang memenuhi kualifikasi yang akan diproses lebih lanjut.