BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Rekomendasi Nominee MAARIF Award 2014

Dasar Pemikiran

 

Tahun  2014  disebut  juga  sebagai  Tahun  Politik.  Hajatan  besartahun ini. Pemilu seringkali dimaknai sebagai mekanisme atau prosedur demokrasi untuk memilih para pemimpin-pemimpin politik, yang dengannya kebijakan publik ditetapkan dan diundangkan untuk seluruh warga Negara.

Akan tetapi, seperti juga kita ketahui, demokrasi hari ini masih saja berkutat pada prosedur-prosedur politik yang miskin substansi. Suatu mekanisme yang seringkali mengingkari makna terdalam demokrasi. Kepemimpinan yang dihasilkan melalui proses itu, seringkali gagal menerjemahkan substansi demokrasi; pemenuhan kesejahteraan sosial.

Demokrasi prosedural juga dituduh hanya melahirkan elit-elit politik yang hanya mementingkan segelintir golongan. Bahkan tak jarang kita temui, perilaku elit politik yang justru mengingkari kodrat keindonesiaan, seperti Toleransi, Kebhinnekaan, Anti-Kekerasan, Keterbukaan dan masih banyak lagi. Kerinduan akan keteladanan para pemimpin ternyata tak mampu diselesaikan hanya dengan prosedur demokrasi seperti Pemilu. Oleh karena itu, MAARIF Institute sejak tahun 2007 mencoba mencari jalan keluar atas kemarau panjang kepemimpinan ini.

MAARIF Institute melalui program MAARIF Award mengajukan mekanisme pencarian kepemimpinan lokal yang berbasis pada komunitas. Kepemimpinan model ini dipercaya memiliki kekuatan ditengah kerapuhan ikatan kebangsaan kita akhir-akhir ini. Kepemimpinan lokal yang berbasis komunitas merupakan satu pilar yang mengokohkan proses demokrasi di tingkat lokal. Pada aras ini, inisiatif kepemimpinan lokal berperan penting sebagai penyangga modal sosial masyarakat lokal yang akan memompa tumbuhnya kemandirian masyarakat sipil. Keberhasilan konsolidasi demokrasi yang  kini  sedang dijalani  Indonesia  akan  sangat   
sangat  tergantung pada sejauhmana kelompok-kelompok masyarakat sipil melakukan kerja- kerja inisiatif kemanusiaan untuk membangun kesadaran demokratik dan penyemaian nilai-nilai kewargaan yang inklusif dan pluralis di tingkat akar rumput.
Kekuatan fundamental seorang pemimpin lokal terletak pada ikatan yang mengakar dan kemelekatan tanggungjawab antara dirinya dengan komunitasnya. Oleh  karena  itu,  kepemimpinan  yang  mengakar  adalah  kepemimpinan yang merefleksikan kearifan dan ketauladanan diri masyarakatnya. Dan kepemimpinan dengan karakter semacam inilah yang akan mampu menarik gerbong bangsa ini keluar dari tubir jurang permasalahan kenegaraan- kebangsaan seperti kemiskinan, korupsi, ketidakadilan sosial, intoleransi, ekstremisme, konflik agrarian, dan ancaman krisis lingkungan.

Ditengah hiruk pikuk tahun 2014 ini, keberadaan MAARIF Award diharapkan mampu memberikan profil-profil kepemimpinan alternatif yang memiliki gagasan-gagasan besar kemanusiaan dan sudah teruji melalui praksis kerja- kerja di lapangan. Kerja-kerja yang bervisi pada pembangunan keadaban public melalui kekuatan masyarakat sipil. Di tengah kemarau ketauladanan dan kenegarawanan yang cukup lama melanda bangsa ini, kehadiran para pemimpin lokal yang memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan ibarat oase yang menyuntikan harapan baru (new hope) dan menumbuhkan model- model alternatif (role models) untuk penguatan dan pemberdayaan masyarakat sipil. Mereka merupakan aktivis pelopor dan penggerak proses perubahan sosial di tingkat akar rumput dengan komitmen tinggi terhadap toleransi, pluralisme, moderasi, dan keadilan sosial.

Penganugerahan MAARIF Award 2014 ini memasuki tahun ke-5 sejak pertama kali diberikan tahun 2007, 2008, 2010 dan 2012. dan pada tahun kelima ini, dalam rangka memperluas penyampaian pesan inspiratif tentang profil dan kerja-kerja kemanusiaan penerima MAARIF Award, maka Panitia MAARIF Award juga mendesain program MAARIF Lecture pada berbagai komunitas. Langkah ini diharapkan akan menunjang penyemaian gagasan dan praksis nilai-nilai toleransi, pluralisme dan keadilan sosial. Melalui itu, kerja-kerja kemanusiaan para penerima MAARIF Award akan memperluas ruang inspirasi komunitas-komunitas lain di Indonesia.

 

Tujuan

• Mencari  model-model  alternatif  praktek  kepemimpinan  lokal  yang konsisten menanamkan serta melembagakan nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan keadilan sosial di masyarakat akar rumput

• Memperkuat harapan dan optimisme akan masa depan keindonesiaan dan kemanusiaan dengan memunculkan inisiatif dan praktek-praktek kepemimpinan lokal yang memberi dampak manfaat dan kemandirian bagi komunitas/masyarakatnya.

• Menebarkan    inspirasi   dari    keteladanan    dan    praktek    terbaik kepemimpinan lokal pada jangkauan yang lebih luas, sehingga model dan pola kepemimpinannya bisa direplikasi dan dipraktekkan dalam komunitas-komunitas lain yang berbeda.

Sasaran

 

Organisasi sosial-keagamaan, NGOs, komunitas dan kelompok masyarakat, asosiasi/perkumpulan sosial-budaya, dan perseorangan.

Kriteria Penilaian

 

  • Memiliki komitmen terhadap perjuangan pluralisme, anti diskriminasi,dan anti kekerasan.
  • Mampu mendorong partisipasi aktif warga setempat guna mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakatnya dengan mempertimbangkan aspek kemajemukan agama, etnik, maupun budaya yang ada.
  •  Kehadiran dan kontribusinya diterima dan dirasakan banyak pihak dari pelbagai kelompok/organisasi.
  • Mempelopori perjuangan pemuliaan martabat dan nasib komunitas/ masyarakat lemah untuk hidup secara manusiawi melalui penumbuhan kreativitas, kapasitas, dan kemandirian masyarakat sipil.
  •  Inisiatif dan atau praktek kepemimpinan lokalnya menyumbangkan kemanfaatan bagi perjuangan pluralisme dan keadilan sosial bagi komunitas/masyarakatnya.
  •  Memiliki keterampilan menjembatani perbedaan, baik agama,  etnik, maupun budaya, sehingga menjadi kekuatan bersama.
  • Perjuangannya berdampak terhadap upaya pemenuhan hak-hak ekosob (ekonomi, sosial, dan budaya) dan sipol (sipil dan politik) masyarakat oleh negara.

Proses Seleksi

Tahap I—Proses Pencarian (28 Januari-21 Maret 2014)
Tahap II—Proses Seleksi Administratif (21-28 Maret 2014)
Tahap III—Investigasi Lapangan (1-18 April 2014)
Tahap IV—Penetapan Keputusan Dewan Juri (21-30 April 2014)
Tahap V—Pengumuman dan Penganugerahan MAARIF Award 2014
Pengumuman dan penganugerahan MAARIF Award 2014 akan dilaksanakan pada tentative tanggal 1-15 Juni 2014
 
Info Lebih lanjut di file attachment

AttachmentSize
PDF icon Proposal MA 2014_Umum.pdf950.79 KB
PDF icon FORM NOMINATOR.pdf3.14 MB