"Rebo Bontong", Ritual Warga Lombok Bersihkan Diri dari Penyakit
Rabu, 17 Desember 2014 | 18:00 WIB
KOMPAS.com/ Karnia Septia
MATARAM, KOMPAS.com - Perayaan mandi Safar "Rebo Bontong" (hari Rabu terakhir), dilakukan oleh sebagian masyarakat suku Sasak, suku asli Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ritual ini dipercaya oleh masyarakat untuk membersihkan diri dari segala macam penyakit selama satu tahun ke depan.
Rabu (17/12/2014), masyarakat di pinggiran kali Jangkuk, Lingkungan Rungkang Jangkuk, Sayang-sayang, Kota Mataram, melakukan ritual "Rebo Bontong". Warga baik tua, muda maupun anak-anak, berduyun-duyun datang ke pinggir kali untuk menyeburkan diri, mandi di kali.
Menurut kepala Lingkungan Rungkang Jangkuk, Kota Mataram, Ahmad Syamsul Rizal, ritual "Rebo Bontong" telah menjadi agenda tahunan warga setempat yang dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar. Ritual ini sekaligus menandai berakhirnya bulan Safar dan menyambut datangnya bulan Mulud.
Menurut Ahamd, ritual mandi bersama pada perayaan "Rebo Bontong" merupakan tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun dan dilakukan sejak ratusan tahun silam. Ritual ini diniatkan untuk menyucikan badan demi menyambut perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
"Hanya mandi saja, tidak ada ritual-ritual khusus kalau di sini," kata Syamsul.
Masyarakat percaya, barang siapa yang mandi di Rabu terakhir bulan Safar, maka akan menghilangkan sakit selama satu tahun ke depan. Menurut Syamsul, dengan mandi di sungai, maka silaturahmi antarwarga semakin terjalin erat.
Syamsul mengatakan, satu hari sebelum mandi di sungai, ibu-ibu di lingkungan ini bersama-sama memasak bubur merah dan bubur putih untuk dibagi-bagikan kepada seluruh warga. Masak bubur ini merupakan rangkaian ritual "Rebo Bontong".
"Bubur merah bubur putih menandakan datangnya bulan Maulid," kata Syamsul.
Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia
Editor : Farid Assifa
- Log in to post comments
- 349 reads