Produksi Kain Tenun Makin Minim
Selasa, Agu 26 2014
Ditulis oleh amex
SELAIN terkenal dengan keindahan alamnya, Maluku juga menyimpan banyak tradisi yang menjadi warisan kekayaan budaya Indonesia. Salah satu tradisi yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Maluku, adalah kegiatan membuat tenunan.
Kain tenun Maluku memang memiliki makna filosofis tersendiri. Jangan heran, jika harga selembar kain tenun ini cukup mahal, bukan saja karena lamanya proses pengerjaan, namun pada awalnya kain tenun ini memang sebenarnya tidak ditujukan untuk dijual.
Kain tenun Maluku biasanya menjadi mas kawin yang diberikan keluarga lelaki kepada pihak perempuan. Untuk selanjutnya kain tenun ini disimpan dan hanya dijual jika memang benar-benar membutuhkan uang.
Proses produksi kain tenun ini juga tidak menggunakan alat modern. Menggunakan pemintal tradisional dengan menggunakan benang dari kapas, serta pewarnaannya pun tidak menggunakan pewarna buatan melainkan menggunakan pewarna alami yang berasal dari akar kayu dan dedaunan.
Hasil pantauan di beberapa toko oleh-oleh yang ada di Kota Ambon, kain tradisional ini sangat jarang ditemui karena produksinya sudah terbatas. Kebanyakan yang membuatnya adalah nenek-nenek. Sementara generasi muda tidak lagi melestarikannya.
“Sayangnya, di Maluku, untuk mencari penenun sudah sangat sulit. Hanya warga yang memang menekuni budaya menenun seperti, kain tenun asal Tanimbar dan beberapa penduduk Ambon yang masih melestarikan budaya menenun,”ungkap salah satu karyawan toko oleh-oleh di Jalan W.R.Supratman.
Namun kita juga dapat menemui beberapa penduduk asli Tanimbar yang sudah menyebar di Kota Ambon, Maluku dimana mereka tetap menenun di daerah mereka tinggal sekarang.
Di Ambon sendiri ada beberapa tempat; Laha, Karang Panjang, Skip dan di beberapa toko oleh-oleh yang ada di Kota Ambon.
Perlu Kebijakan pemerintah daerah serta bantuan dari perbankan untuk daerah ini agar usaha – usaha pelestarian budaya perlu lebih dikembangkan dan bisa menjadi lapangan kerja tersendiri bagi masyarakat Maluku. (M6)
Sumber: http://www.ambonekspres.com/index.php/aeberita/aepesonamanise/item/3044-produksi-kain-tenun-makin-minim
- Log in to post comments
- 86 reads