BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

PNS di Kecamatan Oebobo Jadi Nasabah Bank Sampah

 

PNS di Kecamatan Oebobo Jadi Nasabah Bank Sampah
 
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Para pegawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Oebobo diwajibkan untuk menjadi nasabah sampah di Bank Sampah Imanuel (BSI) Kupang. Program ini akan dilaunching April 2014 ini. Saat ini, Kecamatan Oebobo sudah bekerjasama dengan Bank Sampah Imanuel untuk mendrop sampah-sampah yang terkumpul dari wilayah tersebut. Camat Oebobo, Bernadinus Mere, menyampaikan hal ini di ruang kerjanya, Senin (3/3/2014).
Bernadinus, mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan-persiapan terkait terbentuknya Bank Sampah Kecamatan Oebobo sampai launching pada bulan April 2014. Ia mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan pengelola BSI di Fatukoa  yang selama mengelolah sampah, agar bisa menyiapkan administrasinya.
"Saat ini kami sedang merancang modelnya, tetapi gedung Bank Sampah Kecamatan Oebobo sudah jadi. Nanti akan disiapkan tenaga administrasinya. Pegawai di Kantor Camat Oebobo sudah diminta untuk menjadi nasabah dan saya wajibkan para pegawai untuk mengumpulkan sampah. Bulan depan saat launching, minimal setiap pegawai menjadi nasabah. Minimal mulai dari sampah rumah tangga," ujarnya.
Menurut Bernadinus, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke setiap kepala sekolah. Menurutnya, ada 48 sekolah di Kecamatan Oebobo sudah diundang mengikuti sosialisasi, mulai dari SD, SMP dan SMA/SMK untuk terlibat di dalamnya dan menjadi pokja sampah. Ia mengatakan, pihaknya juga melibatkan masyarakat menjadi nasabah sampah. Sistemnya, kata Bernadinus, pengelolaanya dimulai dari RW dan di sini harus ada pokja sampah untuk memilah sampah-sampah yang ada untuk dikirim ke kelurahan dan selanjutnya ke kecamatan. Ia mengatakan, sistem pengangkutan akan dilihat dari jumlah dan volume sampah.
"Kita akan upayakan mengangkut dari kelurahan ke kecamatan dan rencananya menggunakan motor sampah yang ada. Untuk di sekolah dengan pola yang sama, diharapkan sampahnya terkumpul. Sudah diinformasikan ke sekolah sampah mana yang bisa dimasukkan menjadi nasabah sampah," katanya.
Menurutnya, pihaknya juga sudah masuk ke kampus. Di Kecamatan Oebobo, katanya, ada kampus UMK dengan program 'sedekah sampah' dan STAK Negeri Kupang  juga menjadi nasabah dalam bentuk 'perpuluhan sampah'.
Ia menambahkan, sampah yang terkumpul untuk sementara didrop ke BSI Kupang. Kerjasama ini, katanya terus dilakukan sampai Kecamatan Oebobo mempunyai modal yang cukup untuk bisa mengelola sendiri. Untuk sementara, katanya, jenis sampah yang diterima, yakni plastik, botol, kaleng, kertas dan besi tua.
Ia berharap, para siswa, masyarakat dan mahasiswa sudah memisahkan sampah dari rumah sehingga memudahkan pekerjaan. Sejauh ini, katanya, pihaknya belum bisa menentukan harga karena  masih menghitung biaya-biaya operasional, apalagi merupakan swadaya murni. **

 

 POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Para pegawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Oebobo diwajibkan untuk menjadi nasabah sampah di Bank Sampah Imanuel (BSI) Kupang. Program ini akan dilaunching April 2014 ini. Saat ini, Kecamatan Oebobo sudah bekerjasama dengan Bank Sampah Imanuel untuk mendrop sampah-sampah yang terkumpul dari wilayah tersebut. Camat Oebobo, Bernadinus Mere, menyampaikan hal ini di ruang kerjanya, Senin (3/3/2014).

Bernadinus, mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan-persiapan terkait terbentuknya Bank Sampah Kecamatan Oebobo sampai launching pada bulan April 2014. Ia mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan pengelola BSI di Fatukoa  yang selama mengelolah sampah, agar bisa menyiapkan administrasinya.

"Saat ini kami sedang merancang modelnya, tetapi gedung Bank Sampah Kecamatan Oebobo sudah jadi. Nanti akan disiapkan tenaga administrasinya. Pegawai di Kantor Camat Oebobo sudah diminta untuk menjadi nasabah dan saya wajibkan para pegawai untuk mengumpulkan sampah. Bulan depan saat launching, minimal setiap pegawai menjadi nasabah. Minimal mulai dari sampah rumah tangga," ujarnya.

Menurut Bernadinus, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke setiap kepala sekolah. Menurutnya, ada 48 sekolah di Kecamatan Oebobo sudah diundang mengikuti sosialisasi, mulai dari SD, SMP dan SMA/SMK untuk terlibat di dalamnya dan menjadi pokja sampah. Ia mengatakan, pihaknya juga melibatkan masyarakat menjadi nasabah sampah. Sistemnya, kata Bernadinus, pengelolaanya dimulai dari RW dan di sini harus ada pokja sampah untuk memilah sampah-sampah yang ada untuk dikirim ke kelurahan dan selanjutnya ke kecamatan. Ia mengatakan, sistem pengangkutan akan dilihat dari jumlah dan volume sampah.

"Kita akan upayakan mengangkut dari kelurahan ke kecamatan dan rencananya menggunakan motor sampah yang ada. Untuk di sekolah dengan pola yang sama, diharapkan sampahnya terkumpul. Sudah diinformasikan ke sekolah sampah mana yang bisa dimasukkan menjadi nasabah sampah," katanya.

Menurutnya, pihaknya juga sudah masuk ke kampus. Di Kecamatan Oebobo, katanya, ada kampus UMK dengan program 'sedekah sampah' dan STAK Negeri Kupang  juga menjadi nasabah dalam bentuk 'perpuluhan sampah'.

Ia menambahkan, sampah yang terkumpul untuk sementara didrop ke BSI Kupang. Kerjasama ini, katanya terus dilakukan sampai Kecamatan Oebobo mempunyai modal yang cukup untuk bisa mengelola sendiri. Untuk sementara, katanya, jenis sampah yang diterima, yakni plastik, botol, kaleng, kertas dan besi tua.

Ia berharap, para siswa, masyarakat dan mahasiswa sudah memisahkan sampah dari rumah sehingga memudahkan pekerjaan. Sejauh ini, katanya, pihaknya belum bisa menentukan harga karena  masih menghitung biaya-biaya operasional, apalagi merupakan swadaya murni. **

Sumber:http://kupang.tribunnews.com/2014/03/04/pns-di-kecamatan-oebobo-jadi-nasabah-bank-sampah