BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pertumbuhan Ekonomi Kota Kendari Meningkat, Penduduk Miskin Berkurang

Wali Kota Kendari, Asrun memang sangat piawai membangun wilayah otoritanya. Dua periode menjabat, Kota Kendari berkembang pesat. Hal itu diukur dari pertumbuhan ekonomi, nilai investasi dan penurunan persentase penduduk miskin perkotaan. Berbagai program pembangunan yang direalisasikan cukup mampu mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat.

Program Pemerintah Kota Kendari dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah banyak yang direalisasikan. Diantaranya, melalui pembangunan infrastruktur jalan, kemudahan berinvestasi dan iklim usaha yang kondusif. “Kita juga ada program Persaudaraan Madani yang salah satu tujuannya untuk menekan angka kemiskinan,” kata Wali Kota Kendari Asrun dalam suatu kesempatan.

Pertumbuhan ekonomi untuk kurun waktu 2015 mencapai 8,92 persen dan tahun 2016 sekira 9,00 persen. Sektor investasi naik 100 persen, atau terukur dari nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yakni sebesar Rp 1,4 miliar sejak Januari-April 2017, setara pencapaian sepanjang tahun 2016 yakni Rp 1,4 miliar.

Sedangkan persentase angka kemiskinan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari mengalami tren menurun. Pada 2015 mencapai 5,59 persen dan tahun 2016 nilainya turun menjadi 5,51 persen. “Kalau untuk 2017 ini belum ada sensus lagi. Tapi berpotensi menurun,” ujar Nurbaety Setram, Kepala BPS Kota Kendari, Rabu (18/7).

Persentase tersebut diperoleh dengan perbandingan pertumbuhan total penduduk dan pertumbuhan penduduk miskin. Untuk 2016, jumlah penduduk metro Kendari sebanyak 359.371 jiwa, sedangkan penduduk miskin mencapai 19.571 jiwa. “Itu kita ukur dari pendapatan per kapita penduduk dan juga jumlah kalori yang dikonsumsi per hari. Alhamdulillah trennya selalu positif, meskipun penurunannya tidak signifikan,” tambah Nurbaety Setram.

Data BPS menunjukan penduduk miskin tersebut diukur dengan pendapatan per kapita di Kota Kendari sebesar Rp 291.069 per bulan. “Jadi penduduk miskin itu yang pendapatan per hari di bawah Rp 10.000. Sedangkan diukur dari konsumsi kalorinya, yakni di bawah 2.100 kilo kalori per hari,” ungkap Nurbaety.

Nurbaety menjelaskan penurunan persentase kemiskinan tersebut dapat disimpulkan sebagai indikator kesuksesan pembangunan Kota Kendari. Dalam hal ini keberhasilan Pemkot dalam menjalankan program yang menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kategori suksesnya pembangunan memang diukur dari situ juga. Jadi untuk Kota Kendari, bisa dibilang berhasil,” imbuhnya.

 

Sumber : https://www.bappedasultra.go.id/index.php/berita/pertumbuhan-ekonomi-kota-kendari-meningkat-penduduk-miskin-berkurang

Related-Area: