BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pemkab SBB akan Koordinasi Lintas SKPD Atasi Gizi Buruk

Wednesday, 11 June 2014
Pemkab SBB akan Koordinasi Lintas SKPD Atasi Gizi Buruk

Piru - Walaupun Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Muhammad Husni tidak pernah mendapatkan laporan adanya gisi buruk yang menimpa salah satu warganya di kawasan Air Salobar, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat pekan lalu, namun ia berjanji, akan membangun koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengatasi masalah tersebut.

“Saya belum mendengar laporan soal itu. Saya baru tahu dari wartawan, saya tidak tahu kalau masalah ini pak Sekda tahu atau tidak, namun kita akan membangun koordinasi,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Bupati SBB, pekan kemarin.

Berdasarkan pengalaman, kata Husni,  penanganan gizi buruk melalui Dinas Kesehatan harus melakukan tindakan- tindakan mengobati penderita dalam aspek kesehatan.

Selain itu, lanjutnya, Badan Ketahanan Pangan harus juga melakukan survei terhadap hal ini sehingga sedapat mungkin dapat diperhatikan konsumsi pangan penderita gisi buruk.

 ”Apakah memenuhi gizi seimbang, ini yang merupakan tanggung jawab badan ketahanan pangan untuk turun melakukan survei terkait hal itu. Apakah itu mencapai 2000 kilo kalori perhari makanan yang dikonsumsi oleh penderita atau tidak, “ujarnya.

Dari konsumsi pangan yang dikonsumsi oleh penderita itu, lanjutnya, harus juga dilihat apa yang kurang dan perlu ditambahkan, baik karbohidrat, vitamin, mineral, dan unsur gizi lainnya atau gizi seimbang.

“Setelah Dinas Kesehatan mengobati, Dinas Ketahanan pangan harus melihat hal itu, kira-kira mana yang kurang, kalau itu kurang protein maka harus dilihat protein hewani atau nabati. Itu tugas Badan Ketahanan Pangan, setelah itu baru diberikan bantuan,” katanya.

 Ia tak memungkiri kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten SBB khususnya Desa Piru tersebut, dan hal ini merupakan kelemahan dan buruknya koordinasi lintas instansi atau SKPD.

Baginya koordinasi, lintas instansi baik Dinas Kesehatan, Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Perhubungan, Dinas Sosial, BKKBN, Pemberdayaan Desa, yang tergabung dalam Dewan Ketahanan Pangan harus dilakukan secara intensif untuk meminimalisir kasus gizi buruk dapat berulang.

Dijelaskan, pihaknya akan memanggil instansi terkait untuk melakukan survei agar dapat diatasi. Karena kasus gizi buruk sudah dapat dikategorikan sebagai kasus luar biasa (KLB), sementara untuk tahun 2014 di SBB telah terjadi 7 kasus gizi buruk.

Sebelumnya, Vika Rahayaan, salah satu warga kawasan Air Salobar Piru, terkulai kurus kerontang akibat terserang penyakit busung lapar. Kasus yang menimpa Vika Rahayaan, anak dari Fredy Rahayaan  dan Dora Rayahaan bukan baru terjadi kali ini, namun hal yang sama juga pernah menimpa mereka beberapa tahun yang lalu, dimana 3 anak bapak yang bekerja sebagai buruh serabutan ini juga meninggal dengan kasus yang sama. (S-38)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/pemkab_sbb_akan_koordinasi_lintas_skpd_atasi_gizi_buruk#sthash.2tpkFS8N.dpuf