BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pemadaman Listrik Semakin Sering Terjadi di Kupang

Kelistrikan
Pemadaman Listrik Semakin Sering Terjadi di Kupang

KUPANG, KOMPAS — Pemadaman bergilir listrik PLN di Kota Kupang dan sekitarnya di Nusa Tenggara Timur selama dua bulan terakhir semakin sering terjadi. Dalam sehari, pemadaman listrik bisa terjadi lebih dari sekali.

”Memburuknya pelayanan PLN tak hanya membuat pelanggan resah. Pelanggan kini sudah geram. Kota Kupang layaknya kota mati karena hampir setiap malam gelap tanpa penerangan listrik,” ujar Marsel Lakat, warga Naimata, Kota Kupang, Selasa (18/11).

Kemarin, misalnya, di perkampungan sekitar Jalan Farmasi di kawasan Penfui sejak pagi hingga lepas siang dua kali terjadi pemadaman listrik. ”Yang terjadi belakangan ini sebenarnya bukan lagi pemadaman bergilir. Pemadaman bisa secara tiba-tiba dan terjadi kapan saja hingga keluarga di rumah sering sulit mengantisipasinya,” ujar Stefanus Nelan, warga.

Menanggapi kondisi itu, Wakil Ketua DPRD NTT Alex Ofong di Kupang, kemarin, mengatakan, DPRD NTT mengagendakan pertemuan khusus dengan pihak PLN Area Kupang pada Rabu (19/11). DPRD akan mendesak PLN secepatnya mengatasi gangguan pemadaman listrik di Kupang tersebut.

”Gangguan PLN yang menimpa pelanggan di Kota Kupang dan sekitarnya sudah sampai pada tahap sangat meresahkan,” ujar Alex.

Sebulan lalu, sejumlah anggota DPRD NTT menemui Manajer PLN Area Kupang Hitler Togatorap terkait dengan pemadaman listrik. Mereka mendesak PLN segera mengatasi hal tersebut.

Hitler mengatakan, pemadaman bergilir terpaksa dilakukan akibat pembangkit yang terganggu belum juga normal. ”Kami memohon maaf kepada pelanggan atas gangguan pemadaman listrik di rumah-rumah,” katanya, kemarin.

Pelanggan PLN Area Kupang sekitar 120.000 pelanggan. Menurut catatan Hitler, pemadaman pada waktu siang menimpa sekitar 24.000 pelanggan atau seperlima dari total pelanggan dalam area Kupang. Penyebabnya, terjadi defisit daya antara 7 megawatt dan 10 megawatt.

Pada malam hari keadaannya bisa bertambah parah. Cakupan pemadaman bisa mencapai separuh dari jumlah pelanggan karena defisit daya listrik naik menjadi 15-18 megawatt.

”Kami sedang berusaha memperbaiki sejumlah PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel) yang mengalami kerusakan, termasuk sedang membenahi PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Bolok yang juga terganggu,” ujarnya. (ANS)




Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010175206

Related-Area: