BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

NTT Butuhkan Banyak Balai Latihan Kerja

Buruh Migran
NTT Butuhkan Banyak Balai Latihan Kerja

KUPANG, KOMPAS Meski Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu provinsi yang banyak mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke sejumlah negara, daerah ini tak memiliki balai latihan kerja yang memadai. Akibatnya, TKI yang dikirim umumnya belum terlatih secara baik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT Simon Tokan di Kupang, Selasa (16/12), mengakui belum adanya balai latihan kerja (BLK) di NTT, terutama di kabupaten/kota. Akibatnya, kualitas sumber daya TKI asal NTT masih rendah. Tak heran, banyak kasus kemanusiaan menimpa TKI asal NTT. ”Saya sangat mendukung pembangunan BLK di sejumlah daerah di NTT. NTT sebagai salah satu gudang tenaga kerja mestinya memiliki banyak BLK yang memadai,” kata Tokan.

Pada masa Orde Baru, BLK didirikan di hampir semua provinsi. Namun, setelah reformasi dan otonomi daerah, BLK tidak terurus optimal. Tak ada kegiatan sama sekali karena minimnya anggaran untuk mengoperasikan BLK itu. Padahal, fungsi dan peran BLK sangat penting untuk menyiapkan keterampilan dasar calon TKI.

Terkait dengan itu, DPRD NTT mendorong pemprov setempat untuk membangun BLK di tiga pulau besar di NTT, terdiri dari satu unit di Pulau Sumba, dua unit di Pulau Flores, dan dua unit di Pulau Timor. Balai itu dilengkapi segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melatih keterampilan calon TKI.

”Pembangunan balai latihan kerja begitu penting. DPRD mendorong pemprov dan pemkab membangun BLK. Total anggaran yang disiapkan sekitar Rp 200 miliar. BLK dilengkapi sarana dan prasarana seperti pertukangan, montir atau bengkel, mengoperasikan peralatan rumah tangga, menjahit, merawat bayi dan warga lansia, serta keterampilan lain yang dibutuhkan di dunia kerja,” ujar Ketua Fraksi PDI-P DPRD NTT Gusti Beribe. (KOR)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010708661

Related-Area: