BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Menteri Pariwisata Bantu Rp 5 M untuk Promosi Maluku

Monday, 20 April 2015
Launching Mangente Ambon
Menteri Pariwisata Bantu Rp 5 M untuk Promosi Maluku

Jakarta - Promosi dinilai hal terpenting dalam dunia pariwisata. Olehnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arief Yahya memberikan bantuan Rp 5 milyar untuk mempromosikan pariwisata di Maluku.

Menurutnya, untuk mempromosikan pariwisata di Maluku butuh anggaran yang besar.

“Disebutkan kalau anggaran promosinya 800 juta rupiah. Kalau 800 juta mungkin sampai Laut Aru suaranya sudah hilang. Oleh karena­nya, kita bantu dengan anggaran se­besar 5 milyar rupiah untuk Ma­luku,” ujar  Arief dalam sambutannya saat  Launching  “Mangente” Ambon 2015 di Bailrung  Soesilo Soe­darman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Sabtu (18/4).

Arief menyebutkan, ada tiga pihak yang bisa membantu membangun pariwisata di Maluku, yaitu diaspora  atau perantau yang berhasil di luar Maluku, presiden dan Kementerian Pariwisata.

Ia mengatakan, banyak orang Ma­luku yang berhasil di luar. Mereka juga mempunyai tanggung jawab bersama untuk membangun Maluku.

“Maluku punya potensi besar yang bisa dikembangkan. Yang penting bersatu, kalau tidak bersatu sulit untuk bersaing,” ujar Arief.

Pihak kedua yang bisa membantu Malaku adalah presiden. Sesuai rencana presiden akan membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Peme­rintah Kota Seluruh Indonesia (APEK­SI pada tanggal 6 Mei menda­tang, sekaligus melakukan grand Launching Mangente Ambon. Arief berharap, presiden bisa hadir ka­rena akan membawa impact bagi Maluku.

Pihak berikut adalah Kementerian Pariwisata. Arief menegaskan, Rp 5 milyar yang akan diberikan harus digunakan untuk promosi.

Dikatakan, kalau anggaran besar dihabiskan untuk membiayai event, namun anggaran yang dialokasikan untuk promosi kecil itu adalah hal yang salah.

“Harus dibalik, promosinya harus besar. Makanya saya putuskan 5 mil­yar rupiah itu 100 persen untuk pro­mosi. Kalau event kecil, tapi promosi besar akan jadi trending topic. Jadi harus pintar-pintar bangun pro­mosi,” tandasnya.

Ia yakin melalui progam Ma­ngente Ambon dan  promosi yang baik, Maluku bisa menghasilkan pariwisata yang baik.

Launching Mangente Ambon 2015 ditandai dengan pemukulan tifa oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya,  Gubernur Maluku, Said Assagaff  dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.

Mereka didampingi Dirjen Pe­masaran Pariwisata, Esthy Reko Astuti, Wakil Walikota Ambon, MAS Latuconsina, dan Ketua DPRD Kota Ambon, Jemmy Maatita.

Sebelumnya Arief Yahya yang didampingi Gubernur Maluku Said Assagaff disambut oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy di depan Bailrung  Soesilo Soedarman, dengan pengalungan kain tenun oleh Raja Negeri Soya, Ridho Rehatta.

Ratusan orang hadir dalam Launching Mangente Ambon 2015 tersebut diantaranya, duta besar India,  anggota DPR dan DPD asal Maluku, anggota DPRD Kota Ambon, pimpinan SKPD Pemkot Ambon, sejumlah pimpinan SKPD Pem­prov Maluku, tokoh masyarakat Ma­luku yang ada di Jakarta, pengusaha asal Maluku di Jakarta, dan ko­munitas masyarakat Maluku di Jakarta. Mantan Gubernur Maluku, Karel A. Ralahalu juga turut hadir.

Presiden Bakal Hadir

Walikota Ambon, Richard Lou­henapessy dalam sambutannya mengungkapkan, Presiden Jokowi dijadwalkan akan membuka Rapat Kerja Nasional APEKSI yang ber­langsung pada 6 Mei mendatang. Selanjutnya, melakukan grand Launching Mangente Ambon 2015.

Louhenapessy menegaskan, kon­disi Kota Ambon sudah sangat kondusif dan siap melaksanakan event apapun.

Kendati begitu, Louhenapessy mengakui, sampai saa ini stigma Ambon sebagai kota yang tidak aman  masih saja muncul di masya­rakat di luar Maluku. Karena itu, Pemkot Ambon menetapkan 2015  sebagai tahun kunjungan wisata melalui program Mangente Ambon, sekaligus sebagai pembuktian bahwa Kota Ambon sudah sangat kondusif

“Mangente dalam prespektif pari­wisata, sama artinya dengan visit. Ini pra publikasi.  Mangente adalah istilah kultural, sama artinya datang mengunjungi. Mengunjungi dengan pendekatan persaudaraan dan  kekeluargaan,” ujar Louhenapessy.

Tanggal 18 Agustus akan ber­langsung musyawarah masyarakat Maluku di Ambon sebagai salah satu program Mangente Ambon. Karena itu, Louhenapessy mengajak masyarakat Kota Ambon dan Maluku umumnya yang ada di luar untuk datang dan memberikan perhatian kepada Kota Ambon dan Maluku yang merupakan daerah dan negeri asal.

Pintu Masuk Jual Maluku

Sementara Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya me­ngatakan, Mangente Ambon  adalah langkah cerdas menuju penciptaan stabilitas Maluku dan Kota Ambon, serta juga ajang promosi potensi Maluku di pasar nasional maupun regional.

“Mangente adalah bale muka lia, bukan buang muka. Mangente Ambon merupakan pintu masuk untuk jual Maluku sebagai provinasi yang kaya sumber daya alam dan wisatanya,” ujarnya.

Dalam pandangan gubernur program Mangente Ambon setidaknya mempunyai lima makna, yaitu pertama, salah satu wujud keberanian Pemkot Ambon dan masyarakat untuk bergeliat di berbagai aspek. Sosial ekonomi, budaya, dan sebagainya. Sebab, Ambon hanya bukan hanya manis, tetapi sudah sangat kondusif.

Kedua, Mangente Ambon adalah sebuah gerakan moral. Masyarakat Maluku yang berhasil di luar harus turu memperhatikan Maluku.

“Bale muka lia Ambon, lia Maluku. Ambon butuh sentuhan dan diba­ngun bersama-sama,” ujar gubernur.

Hal ketiga, Mangente Ambon bukan hanya program humanis semata, tetapi Kota Ambon dan Maluku membutuhkan inspirasi dan ide-ide yang baru.

“Bukan hanya prgoram humanitas semata. Tapi saudara-saudara yang berhasil di luar, mari pulang dan membagi ide-ide yang baru untuk memberikan insppirasi bagi mas­yarakat guna membangun Maluku,” tandasnya.

Hal keempat adalah,  melalui program Mangente Ambon tercipta ruang perdamaian. Pendidikan per­damaian harus menjandi fokus bersama. Dengan begitu, berbagai event apapun bisa dilaksanakan.

“Penciptaan kondisi perdamaian penting, Pespawari bisa jalan, dan event-event besar lainnya bisa jalan,” kata gubernur.

Hal kelima menurut gubernur, Maluku harus didukung oleh semua pihak. Sebab didalam membangun, Maluku tidak hanya membutuhkan satu lompatan, tetapi beberapa lompatan sekaligus.

“Program Mangente Ambon ini akan berlanjut tahun depan dengan kreasi-kreasi yang baru,” tandasnya. (S-39)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/menteri_pariwisata_bantu_rp_5_m_untuk_promosi_maluku#sthash.uymmCKSs.dpuf

Related-Area: