BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kerusakan Lukisan Goa Maros Diteliti

ARKEOLOGI
Kerusakan Lukisan Goa Maros Diteliti
 30 Juli 2015

MAKASSAR, KOMPAS — Ilmuwan dari Australia dan Indonesia berencana meneliti penurunan kualitas lukisan di goa-goa prasejarah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman utuh tentang penyebab kerusakan lukisan dan upaya pencegahannya.

Hal itu dikemukakan Maxime Aubert, peneliti dari Griffith University, Australia, di sela forum "Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium ke-5" yang diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/7). Aubert adalah salah satu ilmuwan yang meneliti lukisan goa-goa prasejarah Maros dan menemukan salah satu lukisan berusia minimal 39.900 tahun atau tertua di dunia.

Aubert mengatakan, penelitian ilmiah tentang laju kerusakan lukisan penting dilakukan. Keterangan yang diperolehnya dari warga lokal selama meneliti goa- goa di Maros adalah ada kekhawatiran laju kerusakan lukisan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami tidak tahu pasti apa yang menyebabkan penurunan kondisi lukisan-lukisan itu. Perlu dilakukan penelitian untuk memahami apa yang terjadi," kata Aubert. Penelitian dapat dilakukan dengan memasang sejumlah peralatan untuk mengukur tingkat polusi udara, aktivitas mikroorganisme dalam goa, atau reaksi kimia yang dapat memengaruhi kualitas lukisan.

Lukisan goa-goa prasejarah di Maros mengejutkan dunia karena diperkirakan hampir 40.000 tahun. Itu mengubah pandangan selama ini bahwa seni batu cadas tertua hanya terdapat di Eropa.

Ketua Panitia Penyelenggara Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium Roby Muhammad mengatakan, lukisan goa prasejarah Maros menjadi salah satu topik pembahasan karena salah satu temuan ilmiah terbesar sepanjang tahun 2014.

"Lukisan itu berimplikasi penting bukan hanya bagi Indonesia, melainkan juga umat manusia," katanya. (ENG)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/07/30/Kerusakan-Lukisan-Goa-Maros-Diteliti

Related-Area: