Kerugian Akibat Bencana Alam Malra Rp11,32 Miliar
AntaraAntara – 6 menit yang lalu
Ambon (Antara) - Kerugian material akibat bencana alam yang melanda Kabupaten Maluku Tenggara pada 31 Januari - 2 Februari 2014 mencapai Rp11,32 miliar.
Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang mengemukakan di Ambon, Jumat, berdasarkan laporan Bupati Maluku Tenggara Andreas Rentanubun pada 5 Ferbuari 2014, bencana alam itu disebabkan banjir rob dan angin kencang dengan kecepatan 30 km/jam.
Kerugian terbesar akibat kerusakan talud sepanjang 2.040 meter dengan nilai Rp8,16 miliar, disusul 61 rumah rusak berat senilai Rp1,52 miliar, 97 rumah rusak sedang Rp1,45 miliar dan jalan aspal penghubung Ohoi - Lerohoilim, Kecamatan Kei Besar sepanjang 30 meter senilai Rp180 juta.
Kerusakan lainnya adalah tempat tambatan perahu 30 meter rusak total akibat banjir rob di Ohi Larat, Kecamatan Kei Besar Selatan dan kerusakan jembatan sungai di Ohoi Hoor sepanjang 15 meter.
Ada pula tiga ruangan mess pegawai Puskesmas Ohoi Bombay, Kecamatan Kei Besar mengalami rusak berat.
Kerugian ini berdasarkan hasil identifikasi di empat kecamatan yang dipimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tenggara, Muhlis Ingratubun.
Bencana alam tersebut juga mengakibatkan pengungsi sebanyak 189 kepala keluarga atau 975 jiwa.
Karena itu, Pemkab Maluku Tenggara telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa tiga ton beras, 250 karton mie instan dan kelengkapan lainnya kepada korban bencana.
Saut memastikan telah menindaklanjuti instruksi Presiden dengan memanggil Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis, Perum Bulog Divre Maluku dan BMGK untuk berapat, selanjutnya memutuskan langkah - langkah penanganan sejak dini pada Selasa (21/1) malam.
BMKG diarahkan memonitor perkembangan cuaca dan menyosialisasikan kepada masyarakat melalui BPBD di masing-masing Kabupaten Agtau Kota, terutama di MBD yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste.
"Terpenting stok bahan pokok masyarakat di sana terjamin dengan Perum Bulog maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipasok ke sana," tegas Saut.
Karena itu, SKPD teknis maupun badan berkompoten diarahkan menindaklanjuti instruksi Presiden dan arahan Penjabat Gubernur Maluku terkait musim pancaroba sejak Januari hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya menyikapi kondisi pancaroba yang melanda Tanah Air, termasuk Maluku dengan mempersiapkan sejak dini berbagai langkah serta sarana dan fasilitas menghadapi kemungkinan bisa terjadi akibat ancaman bencana alam," kata Saut.(rr)
Sumber: http://id.berita.yahoo.com/kerugian-akibat-bencana-alam-malra-rp11-32-miliar-082519316.html
-
- Log in to post comments
- 268 reads