Perikanan
Kerja Sama RI-Swiss Digulirkan
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Swiss menghibahkan dana senilai 4,5 juta dollar AS untuk program peningkatan kapasitas perdagangan produk perikanan asal Indonesia.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers kerja sama perikanan RI-Swiss di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (11/2). Program tersebut dilaksanakan bersama dengan Organisasi Pembangunan Industri PBB (UNIDO).
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengemukakan, program bantuan yang direncanakan hingga tahun 2017 itu fokus pada keamanan pangan. Pembinaan dan sertifikasi produk perikanan akan ditingkatkan untuk mendorong nilai tambah produk yang dipasarkan. Selain itu, juga penguatan usaha kecil menengah (UKM) perikanan agar lebih berdaya saing.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia Heinz Walker-Nederkoorn mengemukakan, Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen perikanan di tingkat regional dan global. Kebutuhan ikan di Uni Eropa kian meningkat dan konsumen menginginkan produk yang aman dikonsumsi dan berkualitas.
Program itu ditargetkan meningkatkan nilai tambah produk perikanan yang diekspor ke Uni Eropa serta mendorong keberlanjutan sektor perikanan.
”Penangkapan ikan berlebih menjadi perhatian dunia. Untuk itu, diperlukan model pengelolaan yang berkelanjutan sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Heinz.
Saut mengatakan, ada tujuh opsi komoditas yang diusulkan untuk menjadi percontohan, yakni udang, tuna, rumput laut, patin, nila, pindang, dan pengalengan. Dari opsi itu, akan dipilih tiga komoditas untuk digarap.
”Penentuan komoditas dan lokasi program percontohan akan dibahas dalam waktu enam bulan ke depan,” lanjutnya.
Perwakilan UNIDO untuk Indonesia, Shadia Yousif Bakhait, mengatakan, pihaknya memprioritaskan program bagi peningkatan produktivitas, efisiensi, dan inovasi usaha perikanan di Indonesia sehingga lebih berdaya saing. Pengembangan kapasitas itu berupa peningkatan kualitas produk yang sesuai dengan standar internasional. (LKT)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000004744175
- Log in to post comments
- 305 reads