PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kecakapan dan Budi Pekerti melalui Seni
Ikon konten premium Cetak | 18 Februari 2016 Ikon jumlah hit 14 dibaca Ikon komentar 0 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Daripada memaksakan anak usia dini belajar baca, tulis, dan hitung secara konvensional, ada baiknya daya imajinasi dan kecakapan artikulasi anak-anak usia 0-6 tahun itu dirangsang dengan bunyi, lagu, dan gerak. Rangsangan indrawi dengan pendekatan seni diyakini produktif terhadap tumbuh kembang anak.
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemdikbud Ella Yulaelawati, Rabu (17/2), mengungkapkan, pihaknya menggandeng penggiat seni untuk memberikan contoh dalam orientasi teknis para pamong PAUD. Pencipta lagu anak serta ahli tari dan lagu dijadikan mitra.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional PAUD dan Pendidikan Masyarakat 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa-Rabu, Sam Udjo, penggiat angklung di Jawa Barat, ditampilkan.
Sebagai pakar kurikulum, Ella pun memandang angklung sebagai alat musik yang sarat pembelajaran. Musik angklung mensyaratkan keselarasan bunyi yang bersahutan. Angklung harus dimainkan bersama, tidak bisa sendiri. Ini secara tak langsung mengajarkan toleransi, relevan dengan pembangunan karakter.
"Musik dan lagu mengembangkan pengenalan bunyi dan suara, khususnya untuk mengucapkan huruf. Anak-anak bisa diajak bermain alfabet dengan lagu seraya mencari benda-benda di sekitarnya," ujar Ella.
Mengutip penelitian Prof James Heckman, ekonom Universitas Chicago (AS) dan peraih Nobel Ekonomi, Ella menyatakan, investasi satu dollar AS dalam PAUD berkualitas akan memperoleh imbal hasil investasi tujuh kali lipat. Setiap satu rupiah untuk PAUD bermutu kelak beroleh imbal hasil tujuh kali lipat.
Holistik
Menurut Ella, PAUD berkualitas bisa dimaknai sebagai tersedianya tempat yang aman bagi setiap anak untuk tumbuh dan belajar. Ini titik awal yang mereka butuhkan agar berhasil dalam jenjang persekolahan. Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden No 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang mengamanatkan terpenuhinya kebutuhan esensial bagi anak usia dini. (NAR)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/18/Kecakapan-dan-Budi-Pekerti-melalui-Seni
- Log in to post comments
- 185 reads