BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kawasan Dagang yang Pluralis dan Kaya Budaya

Kota Bima
Kawasan Dagang yang Pluralis dan Kaya Budaya
Ikon konten premium Cetak | 10 April 2015 Ikon

Secara administrasi, Kota Bima baru berumur 13 tahun. Namun, sejarah dan kultur masyarakat Bima yang berada di Pulau Sumbawa itu sudah terbentuk sejak abad X1V.
M Qurais H Abidin
NITM Qurais H Abidin

Siti Maryam R Salahuddin, tokoh masyarakat yang juga ahli sejarah di Bima, mengatakan, berdirinya Bima tak lepas dari upaya ekspansi Majapahit ke kawasan timur Indonesia. Pada 600 tahun lalu Gadjah Mada, patih Majapahit, berlayar sampai di tanah Satonda. Di tanah itu ia menikahi putri dari Pulau Satonda dan mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil di Sumbawa.

Dari sang putri itulah lahir raja-raja Bima. Nama Bima diambil dari sosok Gadjah Mada yang konon menggambarkan tokoh ksatria pandawa yang berbadan besar dan gagah berani. Tiga ratus tahun sesudahnya, Bima pun memasuki masa Islam. Berdasarkan kitab Kerajaan Bima atau bo, zaman Islam diawali saat raja Bima yang ke-27 menikah dengan ipar Sultan Makassar Alauddin. Sejak itulah Kerajaan Bima berubah menjadi Kesultanan.

Kini Bima sudah berkembang menjadi kawasan dagang dan juga kota transit. Bima yang memiliki pelabuhan peti kemas dan penumpang tak pernah sepi dari pelayaran. Sebanyak 2.000-an kapan merapat di Pelabuhan Bima setiap tahun, kapal-kapal itu menghubungkan pula Pulau Sumbawa dengan kawasan Indonesia barat dan timur.

Kota Bima juga berwarna. Di daerah ini suku Jawa, Minang, Madura, Bugis, Tionghoa, Arab, hingga warga Bima sendiri hidup berdampingan. Pada pawai perayaan Hari Ulang Tahun Ke-13 Bima, Selasa (7/4), anggota paguyuban suku, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berkumpul dan bersenang-senang memeriahkan Kota Bima dengan atribut daerah masing-masing.

"Bima seperti rumah kami sendiri, di sini kesempatan hidup layak terbuka. Asal mau bekerja keras," kata Hilmi (21), perantau asal Lamongan, Jawa Timur. Seperti halnya warga Lamongan lain, Hilmi pun mengikuti saudara-saudaranya yang lebih dulu merantau ke Kota Bima.

Menjadi kawasan melting point tak membuat Bima kehilangan identitasnya. Bima yang pada awalnya terbentuk dari sebuah kerajaan punya banyak tradisi dan kearifan lokal yang bisa digunakan untuk menjaga kotanya.

Kearifan lokal

Sejumlah kearifan lokal seperti nasihat atau petuah tua maja labo dahu masih sering diingatkan orang tua kepada generasi muda Bima. Artinya, malu dan takut atau malu kepada sesama, dan takut kepada Tuhan. Ungkapan lain, yaitu katuda pu rawi ma tedi, katedi pu rawi ma tada (tunjukkanlah kerja yang giat dan jangan mengambil hak orang), juga menjadi ajaran budaya di Bima.

Simbol-simbol pesan juga muncul di sudut-sudut kota. Simbol itu di antaranya muncul dalam ornamen bunga satako yang menghiasi kawasan kota. Bunga satako bararti setangkai bunga, yang selalu menebar keharuman bagi lingkungannya. Begitu pula manusia, harusnyalah bisa menjadi bagian positif dari lingkungannya.

Para leluhur Kerajaan Bima juga mewariskan pesan bagi pemimpin penerusnya. Dalam tata Kerajaan Bima, raja harus menganut Nggusu Waru atau delapan sikap.

Empat dari delapan hal yang harus dipegang pemimpin adalah iman ro takwa (beriman dan bertakwa), na mboto ilmu ro bae ade (memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas), loa ra tingi (cerdas dan terampil), dan taho nggahi ra eli (bertutur kata yang halus dan sopan).

Empat lainnya adalah taho ruku ro rawi (bertingkah laku yang sopan), londo ro dou (berasal dari keturunan yang baik), hidi ro tahona (sehat jasmani dan rohani), dan mori ra woko (mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari). Delapan syarat itu harus dimiliki pemimpin agar bisa menyejahterakan rakyatnya.

Spirit itulah yang mengisi hidup masyarakat Kota Bima. Spirit itu pula yang nantinya akan menjaga kota itu melewati tantangan zaman. Dengan nilai-nilai itu, Kota Bima diharapkan mampu berkembang dengan identitas lokal di tengah arus perubahan zaman. (NIT)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/04/10/Kawasan-Dagang-yang-Pluralis-dan-Kaya-Budaya

Related-Area: