Gempa 7,3 SR Guncang Sulawesi Utara dan Maluku Utara
Oleh: Jean Rizal Layuck
Manado, Kompas - Gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara, Sabtu (15/11) pagi, merusak sejumlah bangunan. Di Kota Manado, dinding tempat penampungan air Hotel Lion yang berada di lantai empat ambruk. Di Bitung, kantor wali kota dilaporkan retak.
Gempa 7,3 SR itu, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terjadi pada Sabtu pukul 09.31 WIB di kedalaman 48 kilometer. Pusat gempa berlokasi di utara Laut Maluku, yaitu di 158 km timur laut Bitung atau 160 km barat laut Ternate.
Berdasarkan analisis Pacific Disaster Center, tsunami dengan tinggi dari 0,3 meter sampai 1 meter mencapai sejumlah wilayah pesisir Indonesia, beberapa saat setelah gempa terjadi. Dalam waktu 30 menit, tsunami mencapai pantai Manado dan Ternate. Dalam satu hingga dua jam, tsunami mencapai pantai Maluku, Papua, dan Sulteng.
Dinding ambruk
Sesuai pantauan Kompas Sabtu siang, situasi arus lalu lintas di Kota Manado sempat kacau ketika gempa menggoyang ”Kota Kawanua” itu pukul 10.30. Banyak orang berlarian keluar dari gedung memenuhi sejumlah jalan protokol. Kendaraan nyaris tak bergerak selama satu jam.
Gempa susulan yang terjadi 30 menit setelah gempa pertama menambah kepanikan warga. Di mana-mana orang berteriak, ”Tanah goyang” (gempa bumi), dan meminta warga lain keluar rumah.
Legos, petugas keamanan Hotel Lion, mengatakan, ambruknya dinding penampungan air di lantai empat tidak memunculkan korban. ”Kami terkejut melihat dinding tersebut jatuh dari lantai empat,” katanya. Dinding penampungan air sepanjang 15 meter tersebut baru dibangun. Lokasi ambruknya dinding penampungan air itu dilingkari garis polisi.
Panik
Para tamu Hotel Lion di Jalan Boulevard di dekat pantai itu panik saat terjadi gempa. Situasi panik juga tampak di sejumlah rumah sakit di Kota Manado, di antaranya Rumah Sakit Siloam dan Dr Kandou, Malalayang. Ratusan pasien kedua rumah sakit itu berlarian keluar dengan memegang botol infus. ”Syukur tidak ada korban meski para pasien harus berlarian turun melalui lift,” kata Meiske, petugas Rumah Sakit Siloam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara Noldy Liow mengatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa dan cedera akibat gempa bumi itu.
”Kami belum menerima laporan mengenai kerusakan bangunan kecuali di Hotel Lion, Manado,” katanya. Menurut Liow, berdasarkan laporan dari badan bencana daerah di 15 kabupaten dan kota di Sulut, tidak ada korban kecuali beberapa bangunan sekolah, pemerintah, dan rumah penduduk yang retak-retak. Erwin Kontu dari bagian Humas Pemerintah Kota Bitung mengatakan, sesuai pantauan setelah gempa, tidak ada kerusakan berat. ”Kami hanya melihat bangunan kantor wali kota retak di sisi kiri,” katanya.
Gempa terasa di Kota Manado, Bitung, dan Bolaang Mongondow. ”Kami minta warga menjauhi pantai,” katanya.
Pengelola pertokoan dan Mal Manado Town Square langsung memulangkan karyawan. Namun, dua jam setelah gempa mal itu buka lagi.
Sementara itu, warga Kabupaten Seram Bagian Barat diminta tetap mewaspadai dampak gempa. Sekretaris BPBD Provinsi Maluku Zukifly Wakano mengatakan, ”Untuk sementara, belum ada laporan terkait potensi tsunami itu.”
BPBD Provinsi Sulawesi Tengah juga menyatakan siaga terhadap potensi tsunami menyusul gempa tersebut. ”Petugas reaksi cepat BNPB empat kabupaten sudah siaga di sejumlah titik pesisir,” kata Kepala BNPB Sulteng Barthalomeus Tandigala di Palu, Sulteng. Gempa terasa di Luwuk, ibu kota Banggai. Namun, sejauh ini tidak ada kerusakan dan korban.
(Fransiskus Pati Herin/Videlis Djemali)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010124802
- Log in to post comments
- 520 reads