BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Ekspor Sultra Turun 99,44 Persen

Ekspor Sultra Turun 99,44 Persen
KENDARINEWS.COM-KENDARI,  Pemberlakuan Perturan Menteri No 1 Tahun 2014 yang membatasi dan melarang ekspor minerba dalam bentuk mentah sebelum dimurnikan terlebih dahulu mengakibatkan ekspor Sultra pada bulan Februari 2014 ini mengalami penurunan sebesar 99,44 persen dibanding Januari 2014.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Ir. Adi Nugraha, Selasa (1/4), menjelaskan bahwa Ekspor Sultra pada bulan Februari hanya sebesar US$ 0,55 juta, sementara pada Januari 2014 mencapai US$ 98,71 juta dengan kata lain turun 99,44 persen.
Berdasarkan data BPS volume ekspor Januari 2014 mencapai 2.241,66 ribu ton dengan nilai US$ 98,71 juta, sedangkan pada Februari volumenya hanya 0,29 ribu ton dengan nilai US$ 0,55 juta. Adapun total ekspor dari Januari hingga Februari US$ 99,27 juta atau turun 50,67 persen dari tahun sebelumnya di bulan yang sama.
Untuk pangsa pasar di tahun 2014 ini mencapai 97,88 persen dengan negara tujuan terbesar ialah China /Tiongkok (US$ 43,39 juta atau 43,71 persen), Korea Selatan (US$ 27,92 juta atau 28,12 persen), Belanda (US$ 25,86 juta atau 26,05 persen).
“Share terbesar masih biji logam terak dan abu sebesar US$ 44,63 juta atau 44,96 persen, serta besi dan baja sebesar US$ 53,74 juta.” Kata Adi Nugraha di kantornya. (awi)

KENDARINEWS.COM-KENDARI,  Pemberlakuan Perturan Menteri No 1 Tahun 2014 yang membatasi dan melarang ekspor minerba dalam bentuk mentah sebelum dimurnikan terlebih dahulu mengakibatkan ekspor Sultra pada bulan Februari 2014 ini mengalami penurunan sebesar 99,44 persen dibanding Januari 2014.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, Ir. Adi Nugraha, Selasa (1/4), menjelaskan bahwa Ekspor Sultra pada bulan Februari hanya sebesar US$ 0,55 juta, sementara pada Januari 2014 mencapai US$ 98,71 juta dengan kata lain turun 99,44 persen.

Berdasarkan data BPS volume ekspor Januari 2014 mencapai 2.241,66 ribu ton dengan nilai US$ 98,71 juta, sedangkan pada Februari volumenya hanya 0,29 ribu ton dengan nilai US$ 0,55 juta. Adapun total ekspor dari Januari hingga Februari US$ 99,27 juta atau turun 50,67 persen dari tahun sebelumnya di bulan yang sama.

Untuk pangsa pasar di tahun 2014 ini mencapai 97,88 persen dengan negara tujuan terbesar ialah China /Tiongkok (US$ 43,39 juta atau 43,71 persen), Korea Selatan (US$ 27,92 juta atau 28,12 persen), Belanda (US$ 25,86 juta atau 26,05 persen).

“Share terbesar masih biji logam terak dan abu sebesar US$ 44,63 juta atau 44,96 persen, serta besi dan baja sebesar US$ 53,74 juta.” Kata Adi Nugraha di kantornya. (awi)

Sumber: http://www.kendarinews.com/content/view/6365/59/