BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Ekspor Langsung dari Bitung, Hemat Tujuh Hari

Perhubungan Laut
Ekspor Langsung dari Bitung, Hemat Tujuh Hari

MANADO, KOMPAS — Pertama kali dalam sejarah, komoditas ekspor Sulawesi Utara dan provinsi di Indonesia timur dapat dikirim langsung ke negara tujuan di luar negeri. Pengiriman ini dilakukan dari Pelabuhan Peti Kemas Bitung tanpa harus melalui pelabuhan transit Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya.

Hal itu terjadi setelah kapal pengangkut peti kemas Maersk Line, Senin (14/4), menyinggahi Pelabuhan Bitung dari perjalanan Papua Niugini. Dari Bitung, Maersk Line langsung menuju pelabuhan peti kemas, Tanjung Pelepas, Malaysia.

Rute perjalanan Maersk Line antara Papua Niugini, Bitung, dan Tanjung Pelepas berlangsung dua minggu sekali menggunakan dua kapal berbeda.

Kemarin, Maersk Line mengangkut 70 TEU komoditas ekspor dari Sulawesi Utara. Maersk Line memiliki kapasitas angkut sampai 1.000 TEU. Maersk Line menggunakan kapal pengangkut Vega Fynen.

Presiden Direktur Maersk Line Indonesia Jacob Friis Sorensen dalam acara pengoperasian di Bitung, kemarin, mengatakan, peluncuran layanan peti kemas Maersk Line dari Bitung langsung Malaysia menghemat tujuh hari daripada melalui Tanjung Perak dan Tanjung Priok.

Acara peresmian operasi Maersk Line dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Mamahit, Wakil Gubernur Sulut Djauhari Kansil, Direktur Pelindo IV Mulyono, serta pengusaha ekspor dari Ternate, Gorontalo, Manado, dan Bitung.

”Ini mimpi saya empat tahun lalu, menghubungkan Bitung dengan dunia luar. Sekarang menjadi kenyataan,” kata Jacob.

Maersk Line telah beroperasi selama 50 tahun di sejumlah pelabuhan di bagian barat Indonesia. Selama ini telah mengangkut 2 juta TEU setiap tahun.

Direktur PT Cavron Global Soren Israelsen Pedersen mengatakan, pengusaha arang tempurung di Bitung mengatakan bahwa ekspor langsung dari Bitung melalui Malaysia menghemat biaya 30 persen. Setiap tahun ekspor arang tempurung ke sejumlah negara di Eropa 5.000 ton.

”Kami gembira sehingga ekspor arang akan ditingkatkan menjadi 8.000 ton,” kata Soren.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulut Olvie Ateng mengatakan, sejauh ini ekspor komoditas Sulut setiap tahun 71 komoditas ke 77 negara tujuan. (ZAL)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000006084160