BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Diskusi Praktik Cerdas - Pengawal Laut Dari Tomia

 

 

Pada tanggal 25 Juli 2017 BaKTI melaksanakan Diskusi Praktik Cerdas Bank Ikan – Pengawal Laut dari Tomia di Balai Pertemuan Nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara Bastiong Ternate, Maluku Utara. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama Yayasan BaKTI dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Australian Alumni Grant Scheme dan diadministrasi oleh Australia Awards di Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, Bapak Buyung Radjiloen.

Beliau memberikan apresiasi pada praktik cerdas Bank Ikan dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan bagi Maluku Utara untuk dapat mendengarkan praktik cerdas dari Tomia, Wakatobi.  Menurut beliau, praktik destruktif yang dilakukan nelayan masih terjadi di Maluku Utara saat ini dan salah satu tantangan nelayan di Maluku Utara adalah dalam hal pengorganisasian nelayan.

Pak Abas dan Saharuddin dari KOMUNTO (Komunitas Nelayan Tomia) berbagi cerita bagaimana nelayan di Tomia berdaulat, menjaga dan merawat lautnya dengan hati. Salah satu hal yang membuat nelayan di Tomia mau berkelompok dan berdaulat adalah karena ancaman terhadap sumber daya laut. Banyak yang membawa praktik-praktik merusak seperti bom ikan dan bius, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Ini membawa masalah bagi sumber kehidupan, masa depan nelayan Tomia. Selama kami berorganisasi dan berkelompok, kami menggunakan potensi yang kami miliki. Setiap kelompok dari hasil lautnya menyimpan sesuai kemampuan kelompok. Setiap bulan kami berkumpul untuk saling berbagi pengalaman dan menabung. Ada kelompok yang punya uang Rp 10 juta, ada yang 100 juta. Uangnya dipakai untuk membeli alat tangkap. Kelompok ini anggotanya tidak hanya laki-laki, tapi target utamanya juga perempuan. Menurut Pak Abas, nelayan itu konsumtif, perlu ada yang mengatur keuangan keluarga dan kelompok, itulah sebabnya target utama anggota KOMUNTO adalah  perempuan.

Bagaimana kami membangun kebersamaan adalah kekuatan kami.  Bank Ikan ini hanya sebuah nama, yang terpenting adalah bank ikan ini menjadi sumber ketahanan pangan nelayan. Bank Ikan di Tomia adalah wilayah tanpa bom ikan & bius, modal ditanam di sana. Di wilayah Bank Ikan, tak ada yang memancing, membuang jala, memasang pukat, apalagi melempar bom di sana. Ikan yang beranak pinak yg keluar dari wilayah bank ikan adalah bunga bank untuk nelayan.  Diskusi ini dihadiri 54 peserta (perempuan: 28, laki-laki: 26) yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara, kelompok nelayan, akademisi, LSM, dan media. 

Pada hari ke-2, tanggal 26 Juli 2017, para Pengawal laut dari Tomia berbagi praktik cerdas ke Kampung Nelayan Kalumata - Ternate. Diskusi di Kalumata berlangsung interaktif. Kelompok nelayan di sana sangat antusias mendengar pengalaman Pak Abas dan Pak Saharuddin membentuk KOMUNTO dan juga upaya membangun radio komunitas sebagai media pertukaran informasi dan pengetahuan antar nelayan. Menurut Kabid Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, akan diupayakan anggaran tahun depan untuk kunjungan belajar ke Tomia dengan membawa beberapa kelompok nelayan di Maluku Utara untuk belajar mengenai Bank Ikan dan pengorganisasian nelayan.

Related-Area: