BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Cakupan Kepesertaan di Papua Diperluas

program indonesia sehat
Cakupan Kepesertaan di Papua Diperluas

JAYAPURA, KOMPAS — Keberadaan program Indonesia Sehat yang digagas Presiden Joko Widodo disambut positif oleh sejumlah pihak di Papua. Oleh karena kebijakan itu memperluas cakupan kepesertaan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan di wilayah itu.

Selama ini, banyak warga asli Papua di daerah pedalaman belum masuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan adanya program Indonesia Sehat, cakupan kepesertaan diperluas.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aloysius Giay, ketika ditemui di Jayapura, Rabu (12/11), mengatakan, pencabutan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 110 Tahun 2012 tentang Jaminan Kesehatan Masyarakat bagi Papua dan Papua Barat menyebabkan banyak warga tak bisa masuk JKN. Sebab, mereka belum punya kartu Jamkesmas.

”Sebelumnya, regulasi itu mengakomodasi semua warga masuk Jamkesmas tanpa mengurus administrasi berbelit-belit karena masalah sulitnya kondisi geografis. Namun, setelah regulasi itu dicabut, masyarakat tak bisa masuk JKN karena belum punya kartu Jamkesmas,” tuturnya.

Aloysius menjelaskan, warga asli Papua yang belum masuk JKN terhambat biaya pendaftaran sebagai peserta mandiri. Karena itu, keberadaan program Indonesia Sehat jadi solusi karena warga hanya pakai kartu tanda penduduk untuk mendapatkannya. ”Pelayanan bagi pemegang Kartu Indonesia Sehat akan menjangkau semua wilayah pendalaman Papua,” ujarnya.
Papua sehat

Selain itu, pemerintah daerah setempat mengeluarkan program Kartu Papua Sehat untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat di bidang kesehatan. Program pemda itu khusus untuk layanan kesehatan dasar di rumah sakit dan puskesmas. Total anggaran program itu mencapai Rp 436 miliar bagi 1,2 juta peserta di 29 kabupaten.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura Yery Msen mengakui, program Indonesia Sehat bisa meningkatkan angka partisipasi warga Papua dalam program layanan kesehatan. Sejauh ini, angka partisipasi warga terhadap program kesehatan masih rendah.

Saat ini, tercatat ada sebanyak 900 pasien RS Dok II Jayapura menggunakan Kartu Papua Sehat. ”Karena itu, kami siap melaksanakan sinergi peranan JKN dan KIS yang punya kesamaan manfaat,” ujarnya. (FLO)

Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010065621

Related-Area: