Biodiversitas Danau Limboto Dinilai Belum Dilihat sebagai Potensi Wisata
KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Danau Limboto di Gorontalo adalah rumah bagi banyak spesies burung, terutama burung-burung air seperti Gagang Bayam Timur ini. Di hamparan danau yang dangkal ini burung Gagang Bayam Timur menghiasai keindahan bentang alamnya.
GORONTALO, KOMPAS.com – Danau Limboto yang kaya keragaman hayati masih belum dilihat sebagai potensi pariwisata di Provinsi Gorontalo.
Selama ini, banyak pihak yang memandang masih Danau Limboto sebagai kawasan produksi perikanan tangkap dan budidaya. Pandangan ini juga dimiliki pemerintah.
Padahal, Danau Limboto adalah kawasan basah (wetland) yang memiliki keanekaragaman hayati, terutama bangsa burung, reptil dan serangga.
"Danau Limboto adalah kawasan yang kaya keragaman hayati, burung-burung residen seperti kuntul kecil, kuntul besar, cangak merah, jenis-jenis kowak, dan lain-lain adalah penghuni tetap yang bisa disaksikan setiap hari sepanjang tahun," kata Danny Rogi, penggiat lingkungan Gorontalo, Minggu (31/1/2016).
Selain itu ada juga jenis-jenis mandar, kareo, tikusan, elang bondol, elang paria, elang hitam dan itik benjut.
"Keragaman hayati ini adalah potensi besar pariwisata," ujar Danny.
"Wisatawan bisa datang dengan menikmati pemandangan yang indah, udara segar, bentang alam yang memikat dan aneka burung air," ucapnya.
Kawasan Danau Limboto yang memiliki luas 2500 hektar dengan kedalaman 3 meter berada di 2 wilayah, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Menurut Denny, akses ke danau sangat mudah. Semua sisi juga bisa didatangi dari mana pun.
"Danau Limboto adalah surga pariwisata. Ini harus dilihat oleh pemerintah," ujarnya.
Ia meminta Dinas yang membidangi kepariwisataan di pemerintahan Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo untuk menjalin kemitraan dengan penggiat lingkungan yang selama ini fokus pada pada kegiatan di danau.
Kemitraan ini harus menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya danau Limboto sebagai kawasan biodiversitas dan hidrologi yang penting di Gorontalo.
Danny Rogi yang juga Community and Engagement Specialist pada Enhanching and Protected Area System in Sulawesi (EPASS) for Biodiversity Conservation, sebuah program kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, UNDP dan Global Enviromental Facility (GEF), mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian Danau Limboto dan habitatnya.
"Gorontalo itu bagian dari kawasan Wallacea yang memiliki kekayaan hayati tinggi namun kondisinya makin terancam. Diperlukan kesadaran semua pihak untuk menjaga harta tak ternilai ini," ujar Danny.
Penulis : Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar
Editor : Bayu Galih
- Log in to post comments
- 212 reads